Prof. Dr. B.J. Habibie tidak layak melontarkan vonis terhadap seorang gadis yang tewas dalam menjalankan tugas. Ini suara banyak Indonesia yang prihatin pada nasib Fierda Panggabean. Apakah kematiannya dalam melaksanakan tugas, yang telah membawa kesedihan bagi keluarganya, harus ditambah dengan vonis bersalah? Padahal, kalau kita ingat, ketika pesawat supercanggih Challenger meledak beberapa tahun yang lalu, tidak segera disebut-sebut kesalahan pilotnya. Adakah karya manusia yang sempurna? Atau apakah IPTN menganggap dirinya "Tuhan", bisa menciptakan pesawat yang tidak bisa jatuh? Kami mohon kita mengambil hikmah dari kejadian ini. Seharusnya orang sekaliber Habibie, seorang ilmuan, birokrat, teknokrat, menteri, pemegang 26 jabatan, dan calon wapres lagi, berbicara secara arif dan bijaksana. Sebagai orang beriman, sebaiknya kita tidak memberi vonis tanpa mengetahui sebabnya yang pasti. Apalagi orangnya sudah meninggal. Sebagai orang beriman, kita juga harus rendah hati mengakui secanggih apa pun teknologi yang kita miliki, semua itu ada batasnya. Tidakkah itu hakikat manusia? Kiranya kita semakin runduk dan rendah hati dengan kejadian ini. SIRINGORINGO, S.H. Lembaga Penyadaran dan Bantuan Hukum Forum Adil Sejahtera (LPBHFAS) Jalan Pramuka 56 Jakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini