Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SIAPA PUN yang terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional ke-7 pekan depan, dia bisa berjalan ke dua arah yang berlawanan. Ketua umum terpilih nanti bisa berjalan ke arah anti-demokrasi, apabila Partai Beringin kelak hanya dijadikan "kuda tunggang" politik untuk meraih kekuasaan oleh ketua umum atau kelompoknya dengan menghalalkan segala cara. Sang ketua umum bisa juga membawa partai itu ke arah yang berlainan, ke arah yang demokratis. Itu bisa terjadi jika sang ketua umum membangun partai sebagai saluran politik yang efektif untuk mencetak kader-kader terbaik melalui sistem pemilihan yang bersih dan demokratis.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo