Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Penuh jargon-jargon bisnis

Tanggapan terhadap resensi buku "the overseas chinese in asean: business strategies ...". buku ini menyibak kesuksesan orang-orang cina di perantauan. karya victor sampao limlingan tak mengungkap kesukuan.

20 Agustus 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Resensi Saudara Leo Suryadinata atas buku The Overseas Chinese in ASEAN: Business Strategies and Management Practices karya Dr. Victor Simpao Limlingan (TEMPO, 16 Juli 1988, Buku) menggelitik saya. Ulasan Saudara Leo bahwa buku Limlingan itu sangat teknikal, penuh dengan jargon-jargon administrasi bisnis dan diagram, agak ambivalen. Di satu pihak Saudara Leo menganggap ini sebagai kekuatan Limlingan. Tetapi di pihak lain secara ragu-ragu ia mempertanyakan validitas hipotesa yang disodorkan Limlingan. Selanjutnya, Saudara Leo mengulas asumsi umum yang dipakai Limlingan. Asumsi umum itu terdapat di halaman 46. Yakni, keberhasilan ekonomi Cina perantauan (overseas Chinese) di ASEAN adalah hasil ramuan dua faktor utama sebagai berikut. 1. Sistem sosial dan nilai Cina perantauan. 2. Lingkungan ASEAN. Saya boleh menduga, kebenaran tulisan Limlingan bahwa prestasi ekonomi perantau Cina di ASEAN adalah kenyataan dan tidak dapat melulu dijelaskan oleh hipotesa statistik dan struktural. Yang agak mengejutkan, pernyataan Saudara Leo Suryadinata yang menganggap seolah-olah Limlingan berpendapat, "Semua overseas Chinese mempunyai kebudayaan dan nilai yang sama." Saya mencoba mencari pendapat itu dalam buku Limlingan, dan menurut saya Limlingan memang menyajikan data sumber migrasi penduduk Cina. Namun, Limlingan memang tidak menguraikan secara eksplisit masing-masing suku Hok-kian, Hak-ka, Tiocu, dan Kwong Fu dengan pengelompokan umum bidang usaha mereka. Di akhir ulasannya, Saudara Leo setengah menggugat, mengenai bisnis keluarga, mengapa buku itu tak membahas secara mendalam. Padahal, kalau kita telusuri isi buku itu, maka Limlingan menyatakan bahwa research interest-nya adalah dwiguna (twofold) Pertama, mendokumentasikan dan mengkuantifikasikan cerita keberhasilan ekonomi. Dan kedua, yang lebih penting, merumuskan suatu kerangka kerja konseptual untuk menjelaskan fenomena ekonomi ini. Pengamat lain lebih memfokuskan pada "mengapa"-nya, sedangkan Limlingan lebih menitikberatkan pada "bagaimana"-nya. Saudara Leo Suryadinata dalam mengulas buku Limlingan sangat kritis dan kurang menyukai istilah-istilah teknis. Sebab, mungkin latar belakang Saudara Leo Suryadinata sebagai sinolog dan sosiolog. Ia bukan ekonom. Sebagai ekonom, saya dengan penuh minat mengikuti landasan teoretis yang dipakai Limlingan sebagaimana dia rumuskan dalam Bab III: The Business Policy Hypothesis. Bagi ekonom, landasan teoretis yang dipakai oleh Limlingan bukanlah "barang baru". Dan menurut saya, cocok untuk maksud atau arah bahasan Limlingan. Buku Limlingan memang tak luput dari kekurangan. Yakni tiadanya indeks dan kurang up-to date-nya data statistik (sekunder) yang dipakai. Tetapi ini dapat dimengerti, karena data statistik tidak selalu bisa diperoleh yang up-to date. Komentar saya atas ulasan Saudara Leo Suryadinata ini bersifat membangun, dan saya mencoba memberikan tambahan isi. Saya sendiri tengah menantikan munculnya buku saya Kongsi dan Spekulasi: Bisnis Cina Zaman Belanda dari penerbit Grafitipers, menurut rencana, akhir Agustus/awal September tahun ini. Saya berharap, semoga buku saya itu dapat melengkapi khazanah pengetahuan tentang bisnis Cina, meskipun patokan waktu zaman Belanda. DRS. BOB WIDYAHARTONO (Lektor) FE Universitas Tarumanagara Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus