Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Pertumbuhan Ekonomi 1980: Komentar

Pertumbuhan ekonomi yang paling menonjol peranannya, untuk th 1980 adalah sektor industri meningkat 21,1%. pembentukan modal tetap mencapai 28,2% dari pdb. meningkat 17,8% dari tahun sebelumnya.

12 September 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANGKA pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1980 dinilai sebagai kejutan. Ada tiga alasan untuk menilai demikian, selain merupakan prestasi terbaik selama lima belas tahun terakhir. Pertama, angka itu melebihi target Repelita III, yaitu rata-rata 6,5%, walaupun pada tahun pertama hanya 5,3%. Kedua, angka itu ternyata melonjak di atas perkiraan optimistis sekalipun, yaitu 7,5%. Ketiga prestasi itu terjadi sekalipun perekonomian dunia masih diliputi resesi. Baru sepuluh tahun pembangunan (1969-1979), ternyata sudah bisa mencapai angka pertumbuhan yang tinggi. Bahkan 8 dari 10 tahun, angka pertumbuhan itu di atas 6,5 %. Hanya tahun 1975 yang rendah, yaitu 5 dan tahun 1979 5,3%. Namun dapat kita catat juga bahwa 6 tahun di antaranya mencapai angka lebih dari 7%. Pada tahun 1972, tercatat 9,4% dan bahkan pada tahun 1973 mencapai 11,3. Ini lebih tinggi dari yang kita capai tahun 1980 yang lahl. Jadi angka pertumbuhan rata-rata selama dua Pelita itu adalah 7,5%. Sukses tahun 1980 ini dikatakan antara lain karena produksi pangan yang tinggi. Beras (13,3%), jagung (11,3%) dan kacang anah (12%). Produksi tanaman pangan tahun 1980 memang cukup tinggi, yaitu rata-rata 9,7% Sedangkan angka rata-rata produksi pertanian (termasuk kehutanan, peternakan dan perikanan) juga cukup meyakinkan, yaitu 5,5%. Pengalaman semacam ini juga terjadi pada tahun 1973 di mana produksi sektor pertanian mencapai kenaikan 9,3%. Sedang tahun 1975 dan 1979 angka kenaikan sektor pertanian masing-masing hanya 0,01% dan 2,2%. Sungguh pun demikian, produksi nasional tidak boleh berkorelasi positif pada angka pertumbuhan ekonomi. Angka pertumbuhan tahun 1972, cukup tinggi, yaitu 9,4, meskipun kenaikan sektor pertanian hanya 1,6. Juga pada tahun 1977, pertumbuhan ekonomi mencapai 8,8, ketika sekitar pertanian hanya naik 1,3%. Sudah tentu ada faktor lain yang mungkin menjadi penyebab angka pertumbuhan tinggi. Untuk kasus tahun 1977. sektor yang melejit adalah pertambangan (7,3%) dan bangunan (29,8%). Hal ini juga terjadi pada tahun 1973. Hanya saja pada tahun itu mulai nampak peranan sektor lisrik, gas dan alumininum, yang meningkat dari 16% dan pada tahun berikutnya meningkat lagi dengan 21,7%. Juga sektor pengangkutan lain komunikasi meningkat pertumbuhannya dari 9% menjadi 12,2%. Bahkan pada tahun 1977, sektor tersebut terakhir itu menonjak kenaikan paling tinggi, yaitu 24,8%. Ini erat hubungannya dengan peranan pemerintah sebagai kekuatan ekonomi, baik lewat dana pembangunan maupun investasi usaha. Pembelian pemerintah berperan besar, dibuktikan oleh meningkatnya pengeluaran konsumsi pemerintah. Proporsi pengeluaran konsumsi pemerintah dari Produk Domestik Bruto ini meningkat, umpamanya, dari 11.8% pada tahun 1977 menjadi 16,4. Pengeluaran yang pada tahun 1977 "hanya" meningkat 16,5% (bahkan hanya 10,7% pada tahun 1978) pada tahun 1980 telah naik sampai 24,1%. Satu hal lagi: sektor pemerintahan dan pertahanan juga melejit cukup tinggi pada tahun 1980, yaitu 20,8%. Tahun sebelumnya hanya 4,8%. Bagaimana pengaruh kekuatan pasar yang didorong oleh sektor swasta? Sekalipun meningkatnya peranan swasta ini sangat tergantung dari dana pembangunan pemerintah, namun perlu juga diperhitungkan. Swasta di sini lebih banyak bermain pada bidang-bidang industri, kehutanan, perikanan, perdagangan, konstruksi, pengangkutan, sewa-menyewa rumah, jasa serta bank dan lembaga keuangan lainnya. Pada tahun 1980 ini, yang paling menonjol peranannya dalam pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri yang meningkat 21,1%. Ini luar biasa, karena rata-rata pertumbuhan selama 10 tahun hanya sebesar 12,4%. Bahkan Repelita 111 hanya mentargetkan 11% saja. Sektor-sektor lain di mana kekuatan swasta kemungkinan berperan atau berpengaruh besar nampaknya belum memperlihatkan gejala yang menarik perhatian. Dengan perkataan lain, pertumbuhan ekonomi nasional masih tetap bergantung pada mengalirnya dana pembangunan pemerintah, baik yang berperan langsung (melalui investasi usaha) maupun melalui pemberian order-order serta pengeluaran konsumsi pemerintah. Dana yang pada tahun-tahun sebelumnya 65,5% ini pada tahun 1980/1981 meningkat 74,8%. Dari pengalaman pertumbuhan ekonomi tinggi yang berlangsung dalam jangka waktu panjang, ditambah dengan prestasi tahun 1980 itu, tentu timbul pertanyaan: mengapa pertu1nbuhan ekonomi yang tinggi terjadi justru pada saat strategi pembangunan yang menekankan dimensi pemerataan mulai dicanangkan? Ini mungkin karena prasarana ekonomi sudah banyak dibangun dan kapasitas produksi sudah sangat meningkat. Juga karena investasi sudah banyak dilakukan Pembentukan modal tetap pada tahun 1980 produsennya sudah mencapai 28,2 dari PDB. Ini berarti meningkat 17,8% dari tahun sebelumnya. Terjadinya proses pemerataan, sebenarnya bukan karena target pertumbuhan diturunkan sebagaimana disalahmengertikan orang. Target Repelita III memang cukup rendah. Tapi ini tidak berarti bahwa pertumbuhan harus dengan sengaja diturunkan. Target itu memang sengaja dipasang rendah oleh karena ada perkiraan bahwa dengan dilancarkannya program-program pemerataan, tingkat pertumbuhan mungkin turun. Namun pertumbuhan tinggi tetap bisa juga terjadi dan sementara itu proses pemerataan berlangsung. Masalahnya adalah bagaimana mengarahkan investasi dan menumbuhkan sektor-sektor yang lemah, sementara bidang-bidang produksi yang harus tumbuh dengan kecepatan tinggi, tetap diberi peluang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus