Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Wajar saja terpampang

Komentar kolom fachry ali tentang adanya wajah gajahmada di kantor polisi militer padang. gajahmada pernah berhasil mempersatukan nusantara. gajahmada menjadi lambang kesatuan pom.

12 September 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fachry Ali merasa perlu menelusuri jalur sejarah dan budaya yang cukup jauh tentang hubungan historis Padang-Jawa (Majapahit) hanya untuk menjelaskan soal terpampangnya tampang Gadjahmada di Kantor Polisi Meliter Padang (TEMPO, 29 Agustus 1992, Kolom). Dalam tulisan itu ia menyebutkan, "Tampang Gadjahmada, yang kehadirannya di sana bak mendapat penerimaan alamiah itu, bagaimanapun menggambarkan sesuatu yang lain. Ia menandai suatu pertemuan, dan di atas itu, pengakuan simbolis akan kedigdayaan kultural masyarakat "lain". Sebenarnya, keberadaan tampang Gadjahmada di Padang itu bukanlah hal unik. Pertama, kita harus melihat Gadjahmada tidak hanya dalam konteks kemajapahitan (baca: kejawaan), tapi harus juga dilihat dalam konteks kenusantaraan (baca: keindonesiaan). Sebagai tokoh yang pernah berhasil mempersatukan seluruh Nusantara, bahkan lebih dari itu, ketokohan Gadjahmada dalam konteks sejarah Indonesia memang patut mendapat tempat khusus di mata bangsa Indonesia. Jadi tak perlu heran kalau nama Gadjahmada juga terpampang sebagai nama jalan di hampir setiap kota besar di seluruh Indonesia. Gadjahmada juga dikenal sebagai bayangkara negara yang berhasil memelihara dan menjaga keamanan negara dengan baik. Barangkali, secara tak langsung, itu sebabnya tokoh ini dijadikan simbol tugas-tugas kepolisian. Maka, kita dapat melihat adanya patung Gadjahmada berdiri megah di halaman Markas Besar Kepolisian Negara di Jalan Trunojoyo Kebayoran Baru, Jakarta. Juga di Kantor Polisi Militer (POM) ABRI di Jalan Merdeka Timur Gambir, Jakarta. Bahkan kita dapat menemukan gambar wajah Gadjahmada di lengan baju setiap anggota POM sebagai lambang kesatuannya lengkap dengan tulisan Gadjahmada. Kalau ada patung Gadjahmada terpampang di Kantor POM Padang (mungkin juga di tempat lain) terutama adalah karena Gadjahmada menjadi lambang kesatuan POM. Jadi bukan lantaran adanya hubungan historis antara Padang dan Majapahit seperti dilontarkan oleh Fachry Ali. Paling tidak, itulah yang saya pahami. WALUYO BASUKI Blok Z 2 Nomor 11 Pondok Kopi, Jakarta 13470

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus