Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Wanita penghibur:apakah kita diamkan saja?

Isu "wanita penghibur" yang melibatkan ribuan wanita di daerah-daerah pendudukan jepang diprakarsai korea.

15 Agustus 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atas Prakarsa Korea, sekarang ini mencuatlah isu "Wanita penghibur" yang melibatkan ribuan wanita di daerah-daerah yang pernah diduduki Jepang. Dan Indonesia pun ikut berkutat. Mengapa kita tidak lebih dulu mempersoalkan hal yang mencoret wajah wanita kita itu? Memang, selama ini kita selalu bersifat permisif kepada" saudara tua" kita itu. Hampir semua film perjuangan kita menayangkan kekejaman Belanda, kecuali film Kadarwati. Malah ada pembesar kita yang berkilah "lupakan masa lalu". Karena mungkin sebagian besar pemimpin kita waktu penjajahan Jepang itu masih bocah atau belum lahir, sehingga tidak dapat membayangkan kepahitan hidup pada masa pendudukan Jepang. Nah, apakah Dharma Wanita, Kowani, dan Perwari akan diam saja?. ALMATSIER Jalan Pekayon I/18 Pejaten Barat Jakarta 12550

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus