Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

23 April 2024 | 12.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirimkan tim untuk membantu penanganan dampak banjir bandang di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan lembaganya mengerahkan Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan dan Tenaga Cadangan Kesehatan-Emergency Medical Team dari Pusat Penanggulangan Krisis Regional Sumatera Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sebagai bentuk respons cepat dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat banjir," kata Nadia melalui keteranga tertulis, Senin, 22 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, Satgas Kesehatan mendampingi manajemen krisis melalui faslitias Health Emergency Operation Center (HEOC). Ada pula bantuan logistik kesehatan, seperti 500 pasang sarung tangan non-steril, 4 ribu masker bedah, dan 25 buah velbed alias tempat tidur lipat. Barang-barang itu akan didistribusikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara.

Dengan penerbitan Surat Keputusan Bupati Musi Rawas Utara Nomor 220/KPTS/BPBD/2024, status Tanggap Darurat di Musi Rawas Utara diberlakukan sejak 16 April h2024 hingga 29 April nanti. Nadia memastikan tim Pusat Krisis Kemenkes bergerak cepat bersama dinas kesehatan setempat.

"Untuk mengidentifikasi (dampak) kesehatan akibat banjir," tutur dia.

Banjir bandang merusak sejumlah fasilitas umum di Musi Rawas Utara, Bahala itu dipicu hujan berintensitas sedang hingga lebat di kawasan hulu Sungai Rupit dan Sungai Rawas pada 16 April lalu. Luapan aris sungai masuk ke pemukiman warga.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, sebelumnya menyebut air bah tersebut sempat merusak jaringan listrik. Artinya listrik pada masa awal evakuasi. Tinggi muka air sempat mencapai 150-250 sentimeter (Cm).

“Jembatan rusak berat tercatat 6 unit. Fasilitas umum lain yang terdampak, antara lain tempat ibadah dan fasilitas kesehatan,” katanya melalui keterangan tertulis BNPB.

 

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus