Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta mengaku telah mengimplementasikan berbagai langkah mitigasi untuk mengantisipasi potensi banjir selama periode liburan Natal dan Tahun Baru ini. Langkah-langkah mencakup revitalisasi saluran air, waduk dan embung; pengerukan sungai; perkuatan tanggul kali; pembangunan sistem polder/pompa; serta peningkatan kapasitas drainase kawasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, penyiapan buffer stock logistik dan peralatan penyelamatan, seperti perahu evakuasi dan pelampung. "Kami juga memastikan pompa air berfungsi dengan optimal," kata Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, kepada Tempo melalu pesan tertulis, Kamis, 26 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengerukan juga dipastikannya dilakukan terhadap waduk, embung, dan saluran drainase. Berdasarkan data hingga 6 Desember 2024, Teguh mengatakan, progres pengerukan di seluruh wilayah lima kota administrasi sudah mencapai 1.026.879 meter kubik.
"Sebanyak 587.107 meter kubik merupakan pengerukan waduk, situ, dan embung. Kemudian untuk pengerukan kali dan sungai mencapai 286.284 meter kubik dan 158.486 meter kubik untuk pengerukan saluran tersier atau penghubung (PHB)," katanya merinci.
Menurut Teguh, optimalisasi operasional sarana dan prasarana pengendali banjir, seperti penyiagaan rumah pompa, pintu air, alat berat, serta pemeliharaan dan perawatan, terus dilakukan. Disampaikannya, Dinas Sumber Daya Air Jakarta saat ini memiliki 593 unit pompa stasioner yang tersebar di 202 lokasi dan 557 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta.
Pompa mobile digunakan untuk menjangkau lokasi banjir dan genangan yang tidak bisa dijangkau pompa stasioner. "Kemudian terdapat 3.962 personel (Petugas Pengendali Banjir dan Pengelolaan Pantai) personel pasukan biru yang disiagakan di lapangan juga dilakukan sebagai langkah mitigasi banjir," kata dia.
Pilihan Editor: Memancang Sempadan, Mencegah Situ Menghilang