Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Alternatif Menanam Tumbuhan pada Media Tanam Selain Tanah

Media tanam berikut ini cocok sebagai pengganti tanah jika Anda tertarik untuk menanam tanaman dengan lahan yang terbatas.

30 Juni 2021 | 06.58 WIB

Warga kompleks permukiman Tonghu bercocok tanam di kebun di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Jumat, 20 November 2020. Berdasarkan data Wikipedia, terdapat 50.340 kasus Covid-19 di kota ini, dengan 46.471 pasien sembuh dan 3.869 meninggal. ANTARA/M. Irfan Ilmie
Perbesar
Warga kompleks permukiman Tonghu bercocok tanam di kebun di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Jumat, 20 November 2020. Berdasarkan data Wikipedia, terdapat 50.340 kasus Covid-19 di kota ini, dengan 46.471 pasien sembuh dan 3.869 meninggal. ANTARA/M. Irfan Ilmie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Media tanam adalah tempat yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman. Media tanam yang paling umum digunakan adalah tanah, terutama yang kaya akan humus. Namun, bagaimana jika Anda tinggal di perkotaan yang jarang akan tanah dan lahan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Berikut merupakan jenis-jenis media tanam non-tanah yang dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan tanaman:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Arang Sekam Padi

Sekam padi atau kulit gabah atau merang merupakan limbah pertanian yang dapat menjadi media tanam pertama. Proses pembuatan arang sekam adalah dengan pembakaran tidak sempurna agar kulit gabah tidak berubah menjadi abu. Sekam memiliki kandungan unsur hara yang baik untuk tanaman. Nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium adalah beberapa kandungan yang ada di dalamnya. Tingkat keasaman arang juga netral sehingga tidak akan merugikan tanaman.

Arang sekam padi dapat digunakan baik di pekarangan atau polybag. Arang sekam padi memiliki harga yang relatif murah dan bahan yang mudah didapat. Kekurangan dari media tanam ini adalah jarang ada yang menjual di pasaran dan tidak dapat digunakan berkali-kali.

Pasir

Pasir sering digunakan sebagai alternatif media tanam pengganti tanah. Bedanya, pasir mempunyai pori-pori yang besar sehingga tidak sebaik tanah dalam mengikat air. Pasir jarang digunakan sebagai media tanam secara tunggal, melainkan dikombinasikan bersama dengan bahan lain. Pasir yang cepat kering cocok digunakan untuk media untuk penyemaian benih dan penumbuhan bibit tanaman.

Serabut kelapa atau cocopeat

Serabut kelapa lebih baik berasal dari kelapa tua yang mempunyai serat yang kuat. Cocopeat sangat kuat dalam mengikat air dan memiliki sifat yang mudah lapuk. Mirip seperti pasir, penggunaan cocopeat kerap dikombinasikan dengan bahan lain agar tanaman tidak mudah busuk karena penyerapan air yang terlalu banyak.

Kelebihan dari cocopeat selain keunggulannya dalam menyerap air adalah teksturnya yang mirip tanah dan bersifat ramah lingkungan. Kekurangan dari media tanam ini adalah tidak cocok dengan tanaman yang akarnya sensitif dengan keadaan basah.

Batang pakis hitam

Batang pakis hitam adalah batang pakis yang sudah tua dan mudah dimanfaatkan. Batang pakis dipotong kecil-kecil dan diletakkan ke dalam polybag. Karena sifatnya yang lunak, media tanam ini mudah ditembus akar tanaman. Selain itu, batang pakis baik dalam mengikat air. Batang pakis yang dibentuk menjadi lempeng segi empat juga sering dijual sebagai media tanam untuk menumbuhkan anggrek.

Tidak perlu lagi risau dan bingung untuk menanam tanaman meski tidak ada lahan. Berbagai jenis media tanam yang tersedia memungkinkan Anda untuk menanam tanaman meski di dalam ruangan asalkan dengan pencahayaan matahari dan pengairan yang cukup.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus