Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Apa Saja Bahaya Awan Cumulonimbus bagi Penerbangan?

Salah satu hal yang paling dihindari dalam dunia penerbangan dan dianggap cukup membahayakan di saat terbang adalah awan cumulonimbus. Mengapa?

12 Februari 2022 | 09.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Banyak spekulasi mengatakan bahwa awan Cumulonimbus ini sebagai penyebab dari hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika mengatakan terdapat awan Cumulonimbus dalam rute penerbangan pesawat AirAsia QZ8501, 28 Desember 2014. KAREN BLEIER/AFP/Getty Images.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu hal yang paling dihindari dalam dunia penerbangan dan dianggap cukup membahayakan di saat terbang adalah awan cumulonimbus. Awan ini tergolong pada awan rendah, tetapi cukup berbahaya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awan cumulonimbus adalah jenis awan kumulus yang bercampur dengan badai guntur dan hujan lebat. Awan ini merupakan variasi dari nimbus, atau awan yang mengandung presipitasi atau kondensasi uap air di atmosfer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awan ini mendominasi wilayah Indonesia yang termasuk wilayah dengan banyak uap air. Bila musim hujan, uap air ini akan bertambah lebih banyak lagi.

Dikutip dari situs Universe Today, awan cumulonimbus terbentuk di bawah 20.000 kaki dan relatif dekat dengan tanah. Karena itulah awan ini memiliki begitu banyak kelembapan. Awan ini juga dikenal sebagai petir dengan bentuk unik yang menyerupai jamur.

Awan cumulonimbus dianggap berbahaya karena mengandung arus listrik disertai golak­an udara sangat dahsyat. Cumulonimbus ini juga dikenal sering menghasilkan kilat. Hal ini disebabkan oleh tetesan terionisasi di awan yang saling bergesekan, sehingga muatan statis yang terbentuk menghasilkan kilat. 

Dalam beberapa kasus, Thunderhead atau petir dengan energi yang cukup dapat berkembang menjadi supercell yang dapat menghasilkan angin kencang, banjir bandang, dan banyak petir, bahkan beberapa dapat terjadi tornado.

Bahaya awan cumulonimbus

Hal itulah yang membuat awan cumulonimbus cukup berbahaya bagi penerbangan. Dirangkum dari situs SKYbrary, berikut ini adalah dampak berbahaya awan cumulonimbus bagi penerbangan bisa sebabkan:

  • Turbulensi
  • Gangguan listrik 

Pesawat yang terbang di sekitar awan cumulonimbus mungkin mengalami gangguan listrik yang dapat memengaruhi sistem komunikasi dan navigasi. 

Fenomena listrik ini dikenal sebagai St Elmo's Fire, meski bukan ancaman terhadap penerbangan, fenomena ini merupakan indikasi aktivitas cumulonimbus di dekat pesawat. Jika demikian, pesawat berisiko terkena Petir.

1. Curah hujan 
Hujan es dapat menyebabkan kerusakan struktural yang signifikan pada pesawat terbang. Curah hujan lainnya, seperti salju, hujan es, atau hujan, dapat mencemari permukaan lapangan terbang dan landasan pacu yang menimbulkan bahaya bagi pesawat yang mencoba lepas landas atau mendarat.

2. Cuaca ekstrem
Downdrafts parah, microbursts dan awan corong seperti Tornado, juga merupakan fitur yang ditimbulkan oleh awan cumulonimbus. Tentunya, hal ini sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan.

M. RIZQI AKBAR 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus