Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Suswono, akan fokus mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum sebagai salah satu cara mengurangi polusi udara Jakarta. Itu adalah programnya jika nantinya terpilih dalam Pemilhan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Yang akan dilakukan adalah bagaimana mengalihkan supaya semakin sedikit penggunaan kendaraan pribadi di jalan, karena penyumbang emisi terbesar,” ucapnya saat bicara sebagai tamu Bocor Alus Politik Tempo di Jakarta, Senin, 4 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Suswono, saat ini 44 persen sektor transportasi menyumbang pencemaran udara di Jakarta, diikuti industri 31 persen, manufaktur 10 persen, perumahan 14 persen dan komersil 1 persen. Karena itu, persoalan transportasi akan dibenahi olehnya ketika nanti terpilih. Transportasi umum yang akan disediakan juga diupayakan menggunakan energi listrik. Sebab, bahan bakar fosil turut menyumbang polusi.
“Dua hal yang akan kami upayakan, dengan cara perbanyak frekuensi transportasinya dan integrasi antarmoda, supaya orang kelas menengah ke atas akan beralih,” tutur Suswono.
Penggunaan transportasi pribadi di Jakarta juga masih masif saat ini dan menyumbang kemacetan lalu lintas. Dengan beralih ke transportasi umum, kata Suswono, memang persoalan kenyamanan penumpang juga masih menjadi catatan.
Soal waktu tempuh, kata Suswono, transportasi umum bisa memberikan kepastian waktu jika tidak ada hambatan apapun. Dia mencontohkan testimoni kegiatan sehari-harinya dari Bogor ke Jakarta dengan kereta yang waktunya bisa diperkirakan. “Naik KRL ada kepastian waktu daripada bermacet ria dengan mobil pribadi,” katanya.
Suswono menganggap penerapan sistem zonasi sekolah di Jakarta juga punya peran mengurangi polusi udara.
Saat ditanya solusi kongkret untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, Suswono mengatakan, “Sebetulnya tinggal didorong ke sana (penggunaan transportasi umum). Perbanyak frekuensinya, perpanjang jangkauan jaraknya dari Jakarta sampai Bogor, Bekasi sampai Tangerang, Banten, integrasi antar modanya.”