Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir melanda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada hari ini, Senin, 3 Juni 2024. Di saat yang sama, tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat adanya longsor di Kabupaten Sinjai, masih di provinsi yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan air bah merendam Desa Mukti Tama di Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara, sejak pukul 08.54 WITA tadi. Ketinggian air disebutkan berkisar 30 sentimeter hingga 1 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan meluapnya Sungai Penggorok dan Sungai Lasumba," kata Muhari melalui keterangan tertulis, Selasa, 4 Juni 2024.
Dari pendataan sementara, bahala itu merugikan 94 kepala keluarga. Jumlah itu sesuai dengan banyaknya rumah yang terdampak. Banjir juga merendam 250 hektare lahan perkebunan dan sawah. Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih terus mendata dampak kerusakan, sekaligus mengevakuasi warga setempat.
“Kondis terkini banjir berangsur surut," kata Muhari.
Adapun longsor Kabupaten Sinjai yang terjadi pada pukul 07.00 WITA, Senin pagi, juga disebabkan hujan lebat. Amblasnya tanah kemudian menutup jalan provinsi penghubung Desa Barambang dengan Desa Bonto Katute.
Berdasarkan Pendataan BPBD Kabupaten Sinjai, menurut dia, longsoran itu merusak 41 hektare lahan persawahan, serta satu jalur Irigasi sepanjang 20 meter. Ada empat keluarga yang langsung terdampak di sekitar titik longsor.
"Wilayah terdampak longsor meliputi tujuh Kecamatan dan 14 desa,” tutur Muhari.
Sampai saat ini petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Dinas Bina Marga Sulawesi Selatan masih membersihkan material longsor yang menutup akses jalan dengan alat berat. Baru separuh jalan yang bisa dilalui kendaraan.
Pilihan Editor: Menteri Kominfo Ingatkan Ancaman Teknologi AI