Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi ketinggian gelombang laut di perairan Natuna Utara di Kepulauan Riau bisa mencapai 2,5-4 meter selama beberapa hari ke depan. Peringatan dini soal potensi gelombang tinggi ini berlaku hingga 29 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut catatan BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara sedang bergerak dari timur laut ke timur dengan kecepatan sekitar 6-30 knot. Adapun angin di wilayah bagian selatan bergerak ke barat laut sekencang 6-25 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Karimata bagian utara, Laut Banda, dan Selat Makassar bagian selatan,” begitu isi peringatan dini yang diterbitkan BMKG pada Ahad pagi, 26 Januari 2025.
Kondisi angin kencang ini juga memicu gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia Barat Aceh-Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten-Nusa Tenggara Timur, serta Selat Karimata. Ada juga potensi yang sama di Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Maluku, Samudra Pasifik Utara Maluku-Papua, hingga Laut Arafuru bagian tengah.
Tim BMKG meminta nelayan mewaspadai angin yang kencangnya lebih dari 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. “Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” begitu bunyi peringatannya.
Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.