Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Berlaku Hingga 29 Januari, BMKG Ingatkan Nelayan di Laut Natuna Utara Soal Risiko Gelombang Tinggi

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Karimata bagian utara, Laut Banda, dan Selat Makassar bagian selatan.

26 Januari 2025 | 09.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gelombang tinggi menerjang di Desa Jongor, Kecamatan Sidamukti, Pandeglang, Banten, 14 Desember 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Banten dengan kisaran 1,25 hingga 2,50 meter yang diperkirakan terjadi di Selat Sunda bagian utara, sedangkan gelombang tinggi dengan ketinggian 2,50 meter hingga empat meter diperkirakan terjadi di Selat Sunda bagian barat, perairan selatan Pandeglang, dan perairan selatan Lebak. ANTARA/Angga Budhiyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi ketinggian gelombang laut di perairan Natuna Utara di Kepulauan Riau bisa mencapai 2,5-4 meter selama beberapa hari ke depan. Peringatan dini soal potensi gelombang tinggi ini berlaku hingga 29 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut catatan BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara sedang bergerak dari timur laut ke timur dengan kecepatan sekitar 6-30 knot. Adapun angin di wilayah bagian selatan bergerak ke barat laut sekencang 6-25 knot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Karimata bagian utara, Laut Banda, dan Selat Makassar bagian selatan,” begitu isi peringatan dini yang diterbitkan BMKG pada Ahad pagi, 26 Januari 2025.

Kondisi angin kencang ini juga memicu gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia Barat Aceh-Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten-Nusa Tenggara Timur, serta Selat Karimata. Ada juga potensi yang sama di Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Maluku, Samudra Pasifik Utara Maluku-Papua, hingga Laut Arafuru bagian tengah.

Tim BMKG meminta nelayan mewaspadai angin yang kencangnya lebih dari 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. “Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” begitu bunyi peringatannya.

Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus