Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Bila binatang meramal gempa

Gempa yang melanda daerah california 7 agustus 1979 ditandai dengan kelakuan yang aneh pada beberapa jenis binatang di marine world amusement park, taman hiburan di redwood sehari sebelumnya. (ling)

1 September 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAHUN 1906, gempa bumi raksasa menghancurkan San Francisco, kota - kebanggaan wilayah Barat AS. Tujuh ratus lebih jiwa ditelan malapetaka itu dan kerugian harta tidak terkira. Peristiwa itu mendorong orang meramalkan genpa bumi. Tapi mungkinkah ramalan itu bisa dipercaya? Ahli nujum, dukun klenik dan astrolog memang bertaburan di California. Semuanya menjelang tahun 1969 meramalkan akan terjadi suatu gempa lagi yang lebih dahsyat. Di kala tanggal keja dian yang diramalkan mereka--4 Apri 1969--makin dekat, ribuan pendudul California hijrah menuju ke daerah Timur. Ternyata mereka mengalami gempa terbesar yang pernah terjadi di Missoursi, wilayah Amerika Tengah. Sedang mereka yang tetap di California tidak mengalami apa-apa. Daerah Palu di Sulawesi Tengah pernah juga dihebohkan oleh ramalan partikulir semacam itu. Telah beredar cerita bahwa kota Palu akan "lenyap" ditelan gempa yang akan terjadi pada 29 September 1977. Banyak penduduk sudah menjual sawah-ladangnya dan pindah ketempat lain. Doa keselamatan sudah dipanjatkan dalam berbagai khotbah. Seluruh aparat pemda, Direktorat Pertambangan dengan Profesor Katili-nya dan instansi pusat lainnya, terpaksa dikerahkan untuk meredakan kepanikan tadi. Issu yang kabarnya beredar sejak Descmber tahun sebelumnya, tidak jelas sumbernya. Ramalan ini cukup menarik di Tiongkok yang sejak dulu kala terkenal sebagai daerah rawan gempa. Tahun 1556, misalnya, di propinsi Sanshi tercatat korban 830.000 jiwa akibat gempa. Di situ korban terbanyak yang pernah dicatat seJarah. Tahun 1966, gempa di propinsi Hopei meminta korban puluhan ribu jiwa. Suatu kampanye pengamatan gejala gempa kemudian dilancarkan PM Jou Enlai (Chou En-lai). Ia melibatkan 100 ribu ahli gempa profesionil dan lebih 100 ribu pengamat gempa amatir terdir dari petani, guru sekolah, operator tele pon, peramal cuaca dan penyiar radio. Jaringannya meliputi 17 stasion pengamat lengkap dan 300 stasion daerah. Ini semua unhlk bersiap menghadapi kemungkinan terjadi gempa didaerah propinsi Liaoching. Ramalannya berdasarkan pengamatan terhadap gerak episentrum sejak gempa di Hopei itu, dan yang tampak merambat ke arah propinsi Liaoching. Mereka memperhatikan berbagai gerakan bumi dan perubahan medan magnetis serta turun-naiknya permukaan air di laut dan sumur. Tapi yang paling menarik adalah pengamatan terhadap kelakuan binatang. Tikus mulai keluar dari sarangnya, walaupun sedanmusim salju ketika itu dan siput meryap ke atas permukaan es. Kelakuan binatang ini merupakan tanda bahwa waktunya sudah dekat. Tepat 1 Pebruari 1975, penduduk dan ternak kota Haiching dan Yingkou di propinsi Liaoching diungsikan. Dan ketika gempa pada tanggal 4 Pebruari--sesual "rencana"--melanda kedua kota itu, ternyata tidak ada korban. Kecuali beberapa orang yang dari semula tidak percaya kepada "ramalan" itu dan menolak untuk turut mengungsi. Kampanye ini berlangsung selama 9 tahun dan ternyata berhasil. Tapi entah apa sebabnya justru pada bulan Juli 1976 gempa yang paling dahsyat melanda propinsi Tangashin telah menelan hampir 650 ribu jiwa. Mungkin pengamatan telah kendor karena meninggalnya PM Jou Enlai awal tahun itu (8 Januari 1976). Gempa melanda daerah California lagi 7 Agustus lalu. Tidak ada korban jiwa. Orang memperhatikan kelakuan binatang Marine World Amusement Park di Redwood, dekat San Francisco. Sehari sebelumnya penjaga taman hiburan itu mencatat kelakuan aneh pada beberapa jenis binatang itu. Llama--sejenis onta kecil dari pegunungan Himalaya dan Andes -- menolak untuk makan. "Ini sesuatu yang luar biasa, kalau anda sudah tahu perangai llama itu," kata Mary O'Herron, jurubicara taman hiburan itu. "Mereka berlari keliling taman hampir Sepanjang ma1am," tambahnya. Membanting Pintu Seekor cougar--jenis macan tutul diketahui sangat gelisah dan tak hentinya berjalan keliling kandangnya. Seekor anak macan yang biasanya sangat ramah, Sepanjang hari meringkal di pojok kandangnya, tidak menghiraukan sapahan ramah apapun. Beberapa menit sebelum terjadi gempa bumi itu, seorang berusaha merawat kuku seekor gajah. Peliharaannya itu biasanya amat penurut, tapi kali ini menolak untuk dijamah. Ketika perawat meninggalkan kandangnya, gajah itu membanting pintu dan bersuara keras. Zebra, burung onta, tiga jenis kijang dan dua jenis antelope, yang biasanya bebas bergaul satu sama lain, menjelang gempa itu berpisah dan mengelompok menurut jenis masing-masing. Menurut Mary O'Herron, hal ini belum pernah terjadi. Kelakuan binatang itu kembali normal setengah jam setelah gempa itu terjadi. Taman hiburan itu memang diajak melakukan penelitian. Badan Survai Geologis Amerika Serikat sedang meneliti teori yang makin diyakini kalangan ahli, bahwa binatang itu peka terhadap tanda menjelang suatu bencana. Mungkin melalui suara frekwensi tinggi atau rendah yang - di luar kemampuan pendengaran manusia, atau tanda lain yang di luar jangkauan kemampuan indera manusia. Menjelang Idulfitri ini, Antara melaporkan, seorang camat melihat banyak binatang seperti harimau (?), babi hutan, kera dan ular turun dari lereng gunung Merapi di desa Wonolelo dan Banyuroto. Hal ini oleh orang Jawa Tengah juga dianggap pertanda bahwa kegiatan Merapi meningkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus