Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG: 12 Gempa Susulan Terjadi di Siberut

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.

30 Agustus 2022 | 13.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rentetan gempa terus terjadi di sekitar Mentawai-Siberut, Sumatra Barat, sejak Senin, 29 Agustus 2022. Menurut Plt. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, sudah terjadi 12 gempa susulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sejak kemarin hingga pagi ini total telah terjadi 16 kali aktivitas gempa di Siberut, Sumatra Barat, dengan rincian tiga foreshocks (pembuka), mainshock M6,4 (gempa utama), dan 12 aftershocks (susulan),” ujar Daryono lewat pesan singkat, Selasa, 30 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akun media sosial Daryono dan BMKG Padang Panjang mencantumkan besaran gempa susulan yang bervariasi dari magnitudo 3,2 hingga 4,5. Mayoritas titik pusat gempa berada di laut. Sementara tiga gempa pembuka memiliki magnitudo 3,7 ,5,2 dan 5,9.

BMKG memberikan data pembaharuan sehubungan gempa magnitudo 6,4. Menurut Daryono, gempa yang terjadi pada hari Senin pukul 10.29.14 WIB di wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, adalah gempa tektonik.

“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,1,” tulis Daryono.  Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,99° Lintang Selatan dan 98,53° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 12 kilometer arah barat laut Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat pada kedalaman 24 kilometer. 

Gempa bumi ini merupakan kelanjutan aktivitas gempa yang terjadi sebelumnya pada pukul 00.04 WIB dengan magnitudo 4,9 dan pukul 05.34 WIB dengan magnitudo 5,8.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut,” jelas Daryono. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus