Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG Minta Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi, Muncul di Natuna Hingga Laut Arafuru Barat

Kecepatan angin tertinggi terpantau di beberapa area, termasuk Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, hingga Laut Flores.

31 Januari 2025 | 14.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah kapal ditambat di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan para pelaut mengenai gelombang tinggi di berbagai perairan domestik yang muncuk akibat angin kencang. Dalam peringatan dini terbaru BMKG, tinggi gelombang laut di beberapa daerah pada 31 Januari hingga 3 Februari 2025 bisa mencapai 4 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk peringatan BMKG yang diterbitkan pada hari ini, Jumat, 31 Januari 2025, angin di wilayah utara Indonesia berhembus ke timur dengan kecepatan berkisar 6-30 knot. Angin di wilayah selatan juga bergerak dengan kecepatan serupa dari barat daya ke barat laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Makassar bagian selatan, Samudra Hindia barat Lampung, dan Samudra Hindia selatan Jawa,” begitu bunyi peringatan dini tersebut.

Sesuai kondisi angin tadi, gelombang tinggi hingga maksimum 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, lalu Samudra Hindia sebelah barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, serta perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur. Ada juga potensi yang sama di Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku hingga Papua, serta Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

BMKG juga mengingatkan soal potensi gelombang tinggi 1,25-2.5 meter di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Selat Karimata, hingga Laut Jawa. Potensi serupa ada juga di Selat Makassar, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Teluk Bone, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Seram, serta Laut Arafuru bagian barat dan utara.

“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” begitu isi peringatan BMKG.

Tim BMKG meminta para nelayan mewaspadai angin yang kencangnya lebih dari 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus