Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG: Siklon Tropis Taliah Masih Picu Gelombang Tinggi 6 Meter di Laut Natuna Utara

Selain di lautan Natuna, kecepatan angin tertinggi juga terpantau di Samudra Hindia sebelah Selatan Jawa Timur hingga NTT.

10 Februari 2025 | 15.09 WIB

Gelombang tinggi menerjang dermaga kampung nelayan Tambaklorok, Semarang yang membuat nelayan tidak bisa melaut, 17 Januari 2025. TEMPO/Budi Purwanto
Perbesar
Gelombang tinggi menerjang dermaga kampung nelayan Tambaklorok, Semarang yang membuat nelayan tidak bisa melaut, 17 Januari 2025. TEMPO/Budi Purwanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan peningkatan gelombang laut hingga ketinggian 4-6 meter masih ada di berbagai perairan selama beberapa hari ke depan. Lembaga ini mengeluarkan peringatan dini ihwal gelombang tinggi yang berlaku pada 10-13 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Merujuk peringatan dini terbaru BMKG, siklon tropis Taliah di Samudra Hindia sebelah barat daya Banten Barat meningkatkan kecepatan angin. Angin di Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari ke timur laut dengan kecepatan berkisar 6-30 kno. Lajunya sama dengan angin di area selatan yang arahnya cenderung ke barat laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT),” begitu bunyi pernyataan resmi BMKG yang dirilis pada Senin pagi, 10 Februari 2025.

Gelombang tinggi dikategorikan ‘sangat tinggi’, yaitu sekitar 4 - 6 meter, berpeluang muncul di Laut Natuna Utara. Ada juga potensi gelombang 2,5-4 meter di Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah-NTT, Samudra Pasifik Utara Maluku-Papua, Laut Maluku, serta Laut Arafuru bagian barat.

Peringatan dini BMKG juga menyangkut peningkatan tinggi gelombang laut hingga sekitar 1,25-2,5 meter i di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia bagian barat Sumatra, serta elatan Banten-Jawa Barat. Kondisi yang sama juga ada di Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Makassar bagian selatan, Teluk Bone, Laut Banda, Laut Sulawesi, Laut Seram, sampai Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Nelayan diminta mewaspadai angin yang kencangnya lebih dari 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus