Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG: Suhu Panas di Sejumlah Wilayah Indonesia Akibat Gerak Semu Matahari

Menurut BMKG, suhu panas maksimum harian di sejumlah wilayah mencapai 35 derajat Celsius, Senin, 24 Juni 2024.

24 Juni 2024 | 16.47 WIB

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa alat Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa alat Actinograph untuk mengukur intensitas radiasi matahari di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO: Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sejumlah wilayah di Indonesia dilanda suhu panas maksimum harian mencapai 35 derajat Celsius, Senin, 24 Juni 2024, seperti dilansir Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pusat Meteorologi Publik BMKG, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, 24 Juni 2024, melaporkan bahwa sejumlah daerah seperti Aceh, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dalam 24 jam terakhir terdeteksi dilanda kondisi suhu panas maksimum itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hasil analisa tim ahli meteorologi BMKG, Senin siang, mencatat bahwa suhu terpanas di wilayah Tanggerang Selatan, Banten dan Aceh Besar mencapai 35,2 derajat Celcius. Suhu panas maksimum 34,8-33,2 derajat Celcius tercatat terjadi di Sumatera Barat, Sumatera Utara (Tapanuli Tengah), Sumatera Selatan (Palembang, Ogan Ilir), Banten (Curug), DKI Jakarta (Tanjung Priok), Jawa Tengah (Tegal), Kalimantan Barat, Sentani (Papua).

Menurut BMKG, secara umum suhu panas maksimum pada siang hari tersebut disebabkan karena gerak semu matahari dengan jarak terdekat di equator sebagaimana dilaporkan sebelumnya oleh tim meteorologi BMKG. Fenomena ini sekaligus menandakan musim kemarau mulai melanda Indonesia, yang sebagaimana diprakirakan sebelumnya mulai berlangsung pada Juni dan puncaknya Juli sampai September 2024.

Demi mengurangi dampak suhu panas, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengkonsumsi air mineral secara cukup dan teratur supaya terhindar dari dehidrasi, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Warga juga disarankan menggunakan topi atau payung untuk melindungi kepala dan tubuh bagian atas, kacamata hitam melindungi mata, bila perlu menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar Ultra Violet (UV).

Di sisi lain BMKG mengimbau masyarakat tidak sembarang melakukan pembakaran sampah atau sebagainya dan kepada pemerintah daerah untuk juga dilakukan penyiraman untuk mengurangi potensi kebakaran akibat terik matahari pada kawasan hutan atau lahan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus