Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pegiat lingkungan dari River Warrior Indonesia membuat surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Isinya, meminta 'jatah' bantuan sosial atau bansos, untuk diberikan kepada sungai-sungai di Indonesia yang tercemar sampah plastik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surat terbuka ditulis Koordinator River Warrior Indonesia, Thara Bening Sandrina, pada Selasa 6 Februari 2024. Mahasiswi di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya, ini menyampaikan kesedihannya melihat pemimpin Indonesia yang tidak peduli terhadap isu-isu lingkungan terutama sungai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ditambah lagi di tahun politik sekarang ini di mana Thara meyakini kepedulian terhadap lingkungan akan semakin berkurang. Dia mencontohkan fokus perbincangan soal bansos untuk menggaet suara elektoral.
Menurut Thara, daripada menguras anggaran untuk bansos di tahun politik ini, pemerintah lebih baik memperbaiki tingkat pencemaran 70 ribu sungai di Indonesia yang sudah masuk kategori pencemaran berat. Ketidakseriusan pemerintahan Presiden Jokowi selama ini ditudingnya menyebabkan 68 sungai strategis nasional di Indonesia selalu jadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat dan industri.
Thara sudah fokus pada isu pencemaran sungai sejak 2018. Pencemaran sungai, menurutnya, sangat mengganggu aktivitas masyarakat yang tinggal di sekitar sungai-sungai besar di Indonesia. Kondisi itu juga berpeluang menyebabkan banjir akibat tumpukan sampah yang mengendap di sungai.
Selain itu, perubahan bau dan warna sungai akibat tercemar kandungan kimia di sampah plastik bisa mengakibatkan penurunan kualitas air. "Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara kedua tercepat di dunia untuk kepunahan ikan air tawar," ujar Thara lewat isi surat terbuka itu.
Thara kemudian mengutip data survei Tim Ekspedisi Sungai Nusantara tentang persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sungai di Indonesia, dengan jumlah respondennya sebanyak 1148 yang berdomisili di 166 kota di Indonesia. Sebanyak 92 persen responden menyatakan ekosistem sungai sangat penting dalam menunjang pembangunan Indonesia.
"Sebanyak 82 persen responden lmenganggap kalau pemerintah masih abai soal pengelolaan sungai di Indonesia," kata Thara merujuk hasil survei itu.
Sungai di Indonesia tercemar oleh sampah plastik, aktivitas lingkungan dari River Warrior kirim surat terbuka minta bantuan sosial atau bansos untuk sungai Indonesia ke presiden. Selasa 6 Februari 2024. Sumber foto: River Warrior
Padahal, Thara menambahkan, pengelolaan sungai telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22/2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Thara menegaskan, bila merujuk pada peraturan itu, maka seluruh sungai di Indonesia harus bersih dari sampah.
Sayang yang didapatinya di lapangan sangat bertolak belakang. "Indonesia menjadi penyimpangan sampah plastik terbesar kedua di laut dunia, ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak becus dalam menjalankan tugasnya mewujudkan aturan yang melindungi sungai dari sampah," ujar Thara.
Ada empat poin utama yang ditulis Thara dalam surat terbuka yang ditujukannya untuk Jokowi. Masing-masing menyangkut pengelolaan sampah, rehabilitasi lingkungan, edukasi lingkungan, dan pengawasan penegakkan hukum. "Saya sangat berharap keseriusan pemerintah dalam mewujudkan sungai-sungai di Indonesia yang bersih dari sampah, sesuai peraturan yang telah dibuat," ucap Thara.