Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Cuaca Buruk Telah Paksa 2 Pesawat Tujuan Solo Belok ke Semarang

Di Jawa Barat, cuaca buruk pada hari yang sama sebabkan banjir dan longsor di 4 daerah.

6 Maret 2024 | 17.25 WIB

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Perbesar
Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Semarang - Dua penerbangan tujuan Bandara Adi Sumarmo Solo terpaksa dialihkan ke Bandara Ahmad Yani Kota Semarang karena cuaca buruk pada Selasa, 5 Maret 2024. Cuaca buruk itu terjadi di wilayah Kota Solo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Penerbangan yang terdampak tersebut berasal dari maskapai Lion Air JT 925 rute Denpasar-Solo mengangkut 154 penumpang dan Batik Air ID 7368 rute Cengkareng-Solo. Pesawat yang pertama akhirnya mendarat di Semarang pukul 16.37 WIB sebelum terbang kembali menuju Solo pukul 18.24 WIB membawa 100 penumpang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Sebagian penumpang memang turun di Semarang untuk melanjutkan perjalanan melalui darat," kata Ahmad Zulfian Noor, Stakeholder Relation Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, melalui keterangan tertulis.

Pesawat kedua yang terdampak mengangkut 173 penumpang dan mendarat di Kota Semarang pada pukul 16.45 WIB. Pesawat kembali terbang menuju Solo pada pukul 19.39 WIB membawa 77 penumpang. 

Menurut Ahmad, divert flight atau pengalihan pendaratan bukan termasuk kategori pendaratan darurat. "Namun, pengalihan rute penerbangan dari bandara tujuan semula, demi alasan keselamatan penerbangan, karena bandara tujuan belum dapat didarati seperti dikarenakan faktor cuaca buruk," tuturnya.

Pada hari yang sama, cuaca ekstrem mengakibatkan empat daerah di Jawa Barat terdampak banjir dan longsor. Lokasinya tersebar di empat kabupaten, yaitu Cirebon, Majalengka, Sumedang, dan Bandung. 

Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Jawa Barat Rakhmat Prasetia mengatakan, berdasarkan interpretasi citra satelit atau radar dan pengukuran hujan dari alat otomatis di sekitar wilayah kejadian banjir dan longsor di empat daerah itu, terpantau tutupan awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus antara siang hingga malam hari.  

“Mengindikasikan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di sekitar wilayah terdampak,” katanya, Rabu 6 Maret 2014.

ANWAR SISWADI

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus