Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena embun upas merupakan suatu peristiwa yang sering terjadi ketika memasuki puncak musim kemarau. Fenomena ini biasa terjadi pada daerah-daerah dataran tinggi, seperti Dieng dan Semeru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bulan lalu fenomena ini terjadi pada dataran tinggi Dieng. Suhu di sana dilaporkan mencapai minus 1 derajat Celsius. Hamparan rumput pun diselimuti es.
Fenomena ini jika diamati akan nampak sangat eksotis. Namun, di balik keeksotisannya embun upas atau embun es ini berbahaya dan bisa mematikan bagi tanaman.
Mengutip laman resmi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bmkg.go.id, 27 Juli 2021 penduduk Dieng menyebutnya sebagai embun racun. Hal ini terjadi ketika suhu menjadi sejuk lalu turun embun-embun yang dingin dan beku.
Embun ini biasanya akan menyelimuti tanaman kentang. Diberikan nama upas karena efek yang ditimbulkan dari embun ini akan membuat kentang mati.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya embun upas, antara lain gerak semu matahari, intrusi suhu dingin, dan laju penurunan suhu terhadap ketinggian.
EIBEN HEIZIER
Baca juga: