Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang mungkin tidak menyukai saat hujan turun karena air membasahi area di mana-mana bahkan bisa menimbulkan genangan yang besar sehingga membuat orang malas bepergian. Itu terjadi pada hujan yang biasanya menurunkan air dari langit, tapi bagaimana jika yang terjadi justru hujan ikan? meski terdengar aneh dan mustahil, fenomena ini diyakini terjadi di negara Honduras setiap satu tahun sekali.
Untuk diketahui, fenomena hujan ikan di Honduras ini terjadi di desa Yoro atau ibu kota Departemen Yoro di pusat Honduras. Dilansir dari Times of India, Hujan Ikan ini yang juga disebut Lluvia de Peces, telah terjadi di kota kecil ini setiap bulan Mei atau Juni sejak tahun 1800-an. Faktanya, setiap tahun, badai besar melanda kota, diikuti oleh hujan lebat. Dan setelah badai berlalu, jalan-jalan dipenuhi dengan ikan-ikan tersebut. Padahal, wilayah Yoro sendiri jaraknya jauh bermil-mil dari lautan. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, apakah fenomena ini terjadi secara alami atau sebuah berkah dari Tuhan?
Berdasarkan Cerita atau Kepercayaan
Sebagian besar penduduk Yoro percaya bahwa ada alasan religius, bukan ilmiah, di balik fenomena Hujan Ikan yang terjadi di kota kecil ini. Dikutip dari laman World Atlas, pada 1850-an, kota Yoro dikunjungi oleh Jose Manuel, seorang pendeta Spanyol yang sedang menjalankan salah satu misinya. Saat ia tiba dia daerah tersebut, ia melihat betapa buruknya kondisi kehidupan penduduk setempat yang tinggal di sana. Penduduk Yoro nampak kelaparan, dan kelangkaan makanan merupakan masalah yang mereka hadapi setiap hari. Melihat hal tersebut, Pastor Jose Manuel pun kemudian memutuskan untuk memohon pertolongan Tuhan.
Menurut legenda, Jose Manuel berdoa selama 3 hari, berharap Tuhan akan memberikan bantuan apa pun kepada orang-orang Yoro yang kelaparan. Setelah 3 hari berlalu, badai awan gelap datang, dan ikan-ikan kecil mulai berjatuhan dari langit. Dipercayai bahwa ini adalah kejadian pertama dari fenomena ini, yang kemudian mulai dikenal dengan nama ''Lluvia de Pesces''.
Cerita tersebut didukung dengan penjelasan yang sangat mirip yang dikemukakan oleh Alexander Von Humbolt pada 1823, seorang penjelajah Prusia di Ekuador. Ia membahas kejadian setelah letusan Gunung Carihuariazo, yang terjadi pada 1698. Setelah gunung berapi itu meletus, daerah di sekitar gunung itu tertutup lumpur dan ikan. Dipercayai bahwa ikan itu berasal dari danau yang terhubung dengan Gunung Carihuariazo melalui terowongan bawah tanah. Tetapi yang membedakan adalah kenyataan bahwa tidak ada gunung berapi di sekitar daerah Yoro.
Penjelasan Ilmiah yang Masuk Akal
Tim ilmuwan dan ahli biologi dari National Geographic datang ke Yoro pada 1970-an. Mereka menyaksikan ketika ikan tiba-tiba muncul di jalan-jalan kota. Pada saat itu, mereka bahkan tidak mampu memberikan penjelasan ilmiah yang valid, untuk menggambarkan bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi.
Namun fenomena serupa tidak hanya terjadi di kota Yoro. Jenis badai ''hujan hewan'' yang mirip juga dilaporkan terjadi di Australia pada 2010. Pada tanggal 25 Februari, ikan mulai berjatuhan dari langit di kota kecil Lajamanu di Wilayah Utara Australia . Setelah itu, teori ilmiah yang lebih masuk akal diajukan yang sekiranya dapat menjelaskan mengenai Hujan Ikan Honduras.
Salah satu penjelasan yang paling mungkin untuk Hujan Ikan Honduras adalah bahwa hal itu terjadi ketika hujan deras mulai turun dan membanjiri jalan-jalan. Dengan cara itu, ikan-ikan terpaksa pindah karena banjir, yang akhirnya membuat mereka kering. Saat banjir segera surut, ikan-ikan pada dasarnya terperangkap di jalan-jalan kota.
Terdapat pula teori lain yang diajukan dan tampaknya lebih masuk akal, di mana disebutkan bahwa hujan ikan merupakan hasil dari sejenis tornado atau angin puting beliung yang terbentuk akibat perubahan cepat dan besar pada tekanan atmosfer di atas permukaan air.
Udara mulai bersirkulasi, membentuk puting beliung sehingga memiliki cukup daya untuk menarik hewan-hewan yang dekat dengan permukaan ke udara. Saat tornado ini bergerak ke daratan, sebagian dayanya mulai berkurang, yang mengakibatkan ikan-ikan berjatuhan dari langit.
Tak hanya itu, ada juga satu teori lain yang kemungkinan mendukung hipotesis tim ilmuwan National Geographic pada 1970-an. Dari sudut pandang mereka, ikan tersebut sebenarnya hidup di akuifer bawah tanah di bawah kota Yoro dan air tersebut naik ke permukaan setelah hujan lebat.
Meski begitu, semua teori ilmiah tersebut tidak menghentikan masyarakat Yoro untuk menyelenggarakan parade yang pertama kali dimulai pada 1998. Patung pendeta Jose Manuel dibawa melintasi seluruh kota untuk menghormati mukjizat yang terjadi pada 1850-an dan memungkinkan masyarakat Yoro mendapat berkah untuk makan saat mereka menderita kelaparan.
TIMES OF INDIA | WORLD ATLAS
Pilihan Editor: Ajaib, Ada Hujan Ikan di Gurun Australia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini