Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lumajang - Gunung Semeru di Jawa Timur dilaporkan kembali mengalami erupsi, Selasa pagi, 17 Desember 2024, pukul 06:09 WIB. Kolom letusannya teramati hingga ketinggian lebih kurang 1.000 meter di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 135 detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, Mukdas Sofian dalam laporannya, Selasa pagi menyebutkan, ketinggian kolom letusan mencapai 4.676 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak Selasa dini hari, dilaporkan dua kali terjadi erupsi berturut-turut pada pukul 00:41 WIB dan 05:10 WIB.
Pos PGA Semeru yang berada di Gunung Sawit, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang juga melaporkan pengamatan dalam 24 jam terakhir terkait aktivitas vulkanik gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini.
Hingga Selasa dini hari, seismograf pos pengamatan Gunung Semeru merekam setidaknya 62 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 70-180 detik.
Kemudian terjadi 2 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 49-58 detik. Gempa Hembusan terekam sebanyak 9 kali dengan amplitudo 3-8 mm, dan lama gempa 47-95 detik.
Tercatat juga 1 kali Harmonik dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 68 detik. Gempa Tektonik Jauh juga terekam sebanyak 4 kali dengan amplitudo 10-14 mm, S-P 14-43 detik dan lama gempa 30-102 detik.
Tingkat aktivitas Gunung Semeru hingga Selasa pagi ini masih di Level II (Waspada). Pada level ini, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Antara lain, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
PVMBG juga meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Pilihan Editor: Terseret Arus Banjir, Dua Warga Ponorogo Jawa Timur Meninggal