Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Gagalkan Penyelundupan yang Lebih Besar Tahun Ini, KKP: Benih Lobster Seperti Narkoba Hidup

Sepanjang semester pertama tahun ini saja, KKP telah gagalkan penyelundupan benih lobster senilai Rp 277 miliar, 30 persen melebihi sepanjang 2023.

2 Agustus 2024 | 15.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Polisi menunjukkan barang bukti berupa benih lobster saat pengungkapan kasus penyelundupan di Mako Polairud Baharkam Polri, Jakarta Utara, Jumat, 17 Mei 2024. Korpolairud Baharkam Polri bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggagalkan penyelundupan sekitar 91.246 ekor benih bening lobster (BBL) senilai Rp19,2 miliar yang berasal dari perairan di daerah Jawa Barat. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menggagalkan penyelundupan sebanyak dua juta ton benih lobster sepanjang semester pertama tahun ini. Jumlah itu bahkan melampaui angka penyelundupan yang berhasil digagalkan sepanjang 2023 lalu yang tercatat sebanyak 1,34 juta ekor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP, Pung Nugroho Saksono, mengungkap bahwa penyelundupan benih bening lobster ke luar negeri memiliki banyak modus menggunakan jalur darat, laut, bahkan udara. "BBL (Benih Bening Lobster) ini seperti narkoba hidup. Barang kecil tapi harga luar biasa. Nilai ekonominya sangat tinggi," kata Pung dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 2 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maraknya penyelundupan itu yang menurut Pung telah direspons Menteri Sakti Wahyu Trenggono dengan menerbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting dan Rajungan. Peraturan ditujukan untuk memperkuat sinergi jajaran Direktorat Jenderal  Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dengan penegak hukum lain seperti TNI Angkatan Laut dan Kepolisian.

Hasilnya, menurut dia, "Ruang gerak para penyelundup makin sempit dan mereka gelisah." Ditambahkannya, para penyelundup sudah mulai kebingungan untuk mencari celah mengeluarkan benih lobster dari Indonesia secara ilegal. Apalagi, kata Pung, operasi tidak sekadar di laut, tapi sudah dilakukan hingga ke gudang penyimpanan.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pung Nugroho Saksono (tengah), menyampaikan capaian kinerja pada semester I-2024 di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024. TEMPO/Afron Mandala Putra

"Ruang gerak mereka semakin sempit," katanya sambil menambahkan, "Dan kalau bisa kami berantas habis sehingga pemerintah dapat PNBP (penerimaan negara bukan pajak). Kalau para penyelundup terus bebas, negara tidak dapat apa-apa." 

Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan KKP, Drama Panca Putra, mengatakan, peningkatan jumlah benih bening lobster yang telah digagalkan penyelundupannya sepanjang Januari-Juli 2024 sebesar 30 persen dibandingkan sepanjang 2023. Total pada tahun lalu sebanyak 15 operasi penangkapan dilakukan dengan total barang bukti sebanyak 1,34 juta ekor benih lobster.

Sedangkan tahun ini, hingga Juli 2024, sudah ada 22 operasi penangkapan yang dilakukan tersebar di 11 lokasi. "Total ada 2 juta ekor yang kami gagalkan dan kami sudah lepas liarkan dengan nilai Rp 277 miliar," kata Drama.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus