Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 terjadi di daerah Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 26 Desember 2019. Kejadian pukul 14.22 WIB bertepatan dengan kontak keempat atau sesi terakhir proses gerhana matahari sebagian di Sukabumi. Gempa dari Laut Selatan itu tidak berpotensi tsunami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gempa cukup terasa di wilayah Kota Sukabumi dan sekitarnya. Yani, 20 tahun, mahasiswa Universitas Mumahammadiyah Sukabumi (Ummi) mengaku panik. Pasalnya, saat gempa terasa ia sedang mengikuti aktivitas di kampus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Waktu gempa sedang di kelas, lagi ada kuliah. Tiba-tiba gempa, sempat panik. Sangat terasa soalnya ruangannya ada di lantai dua. Tapi tidak berlangsung lama," kata Yani kepada Sukabumiupdate.com.
Getaran juga terasa hingga ke kawasan Lengkong. Kepala Dusun Tegalega, Desa Tegalega, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Dase mengaku sempat ke luar rumah saat gempa. "Cukup kaget, tapi tidak sampai panik," katanya.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis menyatakan pusat sumber gempa bumi terletak pada koordinat 8.06 LS dan 106.82 BT “Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 121 kilometer arah selatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,” ujarnya Kamis, 26 Desember 2019.
Sumber gempa berkedalaman 50 kilometer. BMKG menggolongkan gempa termasuk dangkal. “Akibat subduksi (penunjaman) lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia,” kata Rahmat. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik ( Thrust Fault ).
Guncangan gempa dirasakan di daerah Sukabumi dengan skala intensitas III-IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah. Gempa juga menjalar hingga Pangalengan Kabupaten Bandung dan Cimahi dengan skala intensitas II MMI. Getarannya dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.