Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa dengan magnitudo 5,1 mengguncang Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Rabu, 3 Agustus 2022, pukul 14.51 WIB. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa di wilayah Pantai Utara Timor Tengah Utara itu merupakan gempa tektonik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,0,” ujar Bambang. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,23° Lintang Selatan dan 124,25° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 45 kilometer arah barat laut Timor Tengah Utara, pada kedalaman 46 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Bambang, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas tumbukan Lempeng Benua Australia dengan Eurasia. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust fault),” jelasnya.
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Mutis, Bikoni Utara dan Amfoang Timur dengan skala intensitas III-IV MMI. Dengan skala itu, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Selain itu, hingga pukul 15.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Bambang mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.