Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali meletus pada Selasa, 20 Februari 2024, sekitar pukul 08.48 WIB. Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.276 mdpl.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah utara," ucap Plt. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangannya, Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wafid mengatakan erupsi tersebut terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 1 menit 5 detik.
Sehari sebelumnya, pada Senin, 19 Februari 2024, menjelang tengah malam sekitar pukul 23.11 WIB, gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami erupsi tapi visual letusan tidak teramati.
Namun, berdasarkan rekaman seismograf, letusan Gunung Semeru tersebut beramplitudo maksimum 22 mm dan berdurasi sekitar 1 menit 59 detik.
Berdasarkan data PVMBG, selain erupsi, Gunung Semeru juga masih sering mengeluarkan awan panas dan guguran lava. Namun, Wafid menambahkan, secara visual jarang teramati karena terkendala cuaca berkabut.
Adapun kegempaan Gunung Semeru didominasi gempa-gempa dekat permukaan yang mengindikasikan aktivitas gunung itu merupakan aktivitas magmatik pada kedalaman yang dangkal. Terkini, tingkat aktivitas Gunung Semeru masih tetap pada Level III atau Siaga.
"Mengingat aktivitas Gunung Api Semeru masih tinggi serta masih berpotensi terjadinya awan panas guguran dan aliran lava, maka masyarakat sekitar Gunung Semeru diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya letusan dan awan panas guguran Gunung Api Semeru," katanya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.