Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa gempa dahsyat telah terjadi 27 tahun yang lalu, tepatnya 17 Januari 1995, dikenal dengan nama gempa Kobe, Jepang. Saat dini hari pukul 05.46 waktu setempat, gempa bergoyang dengan kekuatan 7,3 skala Richter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pusat gempa berada 24 kilometer di bawah Pulau Awajisima, 32 kilometer dari Kobe. Hal ini membuat 90 persen korban berlokasi di sepanjang pantai selatan Honshu, antara Kobe dan Nishinomiya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedikitnya 28 orang tewas akibat tanah longsor di Nishinomiya. Sekitar 310 ribu orang dievakuasi ke tempat penampungan sementara. Lebih dari 200 ribu bangunan rusak atau hancur. Sejumlah kebakaran, pemutusan aliran gas dan air serta pemadaman listrik terjadi di daerah episentral.
Menurut data yang dihimpun Reuters, gempa menewaskan lebih dari 6.400 orang. Kerugian ditaksir mencapai US$ 100 miliar (Rp 1.432 triliun).
Kerusakan di berbagai tempat membutuhkan waktu yang lama untuk pemulihan. Berikut beberapa langkah pemulihan agar keadaan bisa kembali seperti sedia kala.
- Listrik ke Kobe dipulihkan satu minggu setelah gempa.
- Sekitar 600 tempat penampungan beroperasi pada akhir Januari, menampung lebih dari 236 ribu orang.
Kuartal Pertama 1995
- Output industri nasional turun 2,6 persen bulan ke bulan di Januari.
- Output pulih setelahnya, meningkat 2,2 persen di Februari, 0,9 persen di Maret dan 1,3 persen di April.
- Kegiatan ekonomi kuartal pertama meningkat pada tingkat tahunan sebesar 3,4 persen.
- Sebagian besar layanan air dan gas Kobe telah dipulihkan.
Sisa tahun 1995
- Pada bulan April dan September, pemerintah menerapkan paket stimulus. Anggaran tambahan menyediakan 3 triliun yen untuk rekonstruksi.
- Konsumsi swasta, investasi bisnis dan investasi publik meningkat.
- Produk domestik bruto tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,2 persen dan 3,9 persen, masing-masing pada kuartal kedua dan ketiga, sebelum mundur ketika ekonomi menyusut 0,6 persen pada kuartal terakhir.
- Kobe melembagakan rencana rekonstruksi perumahan darurat selama tiga tahun.
- Layanan saluran air kotor dipulihkan ke Kobe 135 hari setelah gempa.
- Tempat pengungsian di Kobe ditutup pada 20 Agustus 1995.
12 bulan sampai 4 tahun
- Pembangunan kembali terus mendorong perekonomian pada tahun 1996 ketika tingkat pertumbuhan tahunan setiap kuartal adalah 3,7 persen, 4,0 persen, 0,9 persen dan 5,9 persen.
- Pada bulan April 1996, Kobe Steel melaporkan peningkatan 10,6 persen dalam penjualan bersih pada tahun fiskal 1995, menghubungkannya dengan aktivitas yang lebih tinggi dari upaya pemulihan gempa.
- Sebagian besar pelabuhan dibangun kembali pada Maret 1997, tetapi volume kargo peti kemas tidak pernah pulih. Pada 2007, itu 85 persen dari level 1994, kata laporan pemerintah Kobe.
- Pembuangan puing-puing selesai pada Maret 1998.
Setelah lebih dari 4 tahun
- Produksi sepatu non-kulit pada Oktober 2007 adalah 78,8 persen dari apa yang terjadi pada bulan yang sama tahun 1994, menurut laporan pemerintah Kobe.
- Angka pengiriman sake pada Oktober 2008 adalah 40,4 persen dari apa yang terjadi di bulan yang sama pada 1994.
- Penjualan department store, pasar dan pusat perbelanjaan semuanya tetap lebih rendah dari angka sebelum gempa.
- Tingkat populasi sebelum gempa tidak pulih selama 10 tahun.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.