Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi IQAir mecatat kualitas udara di Jakarta kembali memburuk pada hari ini, Jumat, 8 November 2024, bila dibanding dengan beberapa hari sebelumnya. Ketika dipantau hingga pukul 06.45 WIB tadi, Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) DKI tercatat di angka 164 atau masuk kategori ‘Tidak Sehat’.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsentrasi polutan halus atau PM) 2,5 di DKI menembus 73,5 mikrogram per meter kubik. "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta 14,7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," begitu isi catatan di laman resmi IQAir, Jumat pagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seiring hujan berintensitas sedang hingga lebat pada awal bulan ini, kualitas udara di Jakarta sempat masuk kategori ‘Sedang’ pada Selasa, 5 November lalu. Dengan level AQI 93, kualitas udara di Jakarta saat itu hanya selevel di bawah kategori ‘Baik. Udara cenderung normal untuk dihirup warga yang sehat, sedangkan kelompok yang sensitif harus mengurangi olahraga di luar ruangan.
Indeks AQI di Jakarta mulai merangkak naik ke 121 pada Rabu, 6 November lalu, kemudian melonjak menjadi 153 sehari setelahnya. Kategori ‘Tidak Sehat’ berlanjut hingga pagi ini, ketika kelembapan udara di DKI tercatat mencapai 88 persen dan suhu sekitar 26 derajact Celcius.
Menurut data terbaru IQAir, level AQI Jakarta kalah dari tiga wilayah lain di sekitarnya. Indeks AQI Tangerang Selatan menembus 200, diikuti Kota Tangerang dengan AQI 188, dan Kota Depok 171.
Jakarta sedang berada di urutan ke-7 kota paling berpolusi di dunia. Dua negara yang polutannya tercatat paling tinggi, merujuk pantauan teranyar IQAir, adalah Kota Lahore di Paskitan serta Delhi di India.