Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian warga Bandung mengkhawatirkan gempa di Sumedang berdampak ke Sesar Lembang. Menurut peneliti gempa juga Sesar Lembang dari Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN, Mudrik Daryono, lokasi sumber gempa Sumedang dikelilingi oleh beberapa sesar besar. “Jadi tidak hanya Sesar Lembang,” katanya, Rabu 3 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa sesar besar di sekitar sumber gempa Sumedang itu, menurut Mudrik, seperti sesar Lembang di bagian barat Sumedang, segmen Tampomas dari Sesar Baribis-Kendeng di utaranya, segmen Ciremai di timur, dan di selatan ada Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih ke selatan lagi ada Sesar Garut Selatan alias Garsela. “Kami enggak tahu apakah gempa Sumedang hanya swarm gempa-gempa kecil saja atau menunjukkan tekanan energi besar pada sesar-sesar besar yang mungkin akan bergerak juga, itu yang kami enggak tahu sampai sekarang,” ujarnya.
Gempa swarm, menurut Mudrik, merupakan jenis karakteristik gempa dari suatu patahan atau sesar. Ciri khasnya yaitu gempa-gempa kecil dengan kluster atau kumpulan sumber gempa yang berdekatan. Jenis lainnya ada sesar yang menghasilkan gempa besar seperti Sesar Palu-Koro, sementara di Sumatera Barat ada jenis patahan yang menghasilkan gempa ganda atau doublet.
Mudrik mengatakan tidak hanya sesar Lembang, beberapa sesar lain yang sama-sama besar punya potensi terpicu juga oleh gempa Sumedang. Sesar atau patahan yang terdekat, kata dia, seperti di publikasi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi atau PVMBG Badan Geologi yaitu Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Namun begitu, ada juga kemungkinan dari patahan yang belum diketahui. “Sesar baru bisa dibilang ada tapi besaran dan dimensinya itu harus dicermati lebih rinci,” kata dia.
Berdasarkan pemutakhiran data Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD per Selasa 2 Januari 2024 pukul 22.30, sebanyak 25 desa terdampak Gempa Sumedang yang terjadi pada Minggu 31 Desember 2023 dan diikuti beberapa lindu susulan. Di Sumedang, sebaran desa itu di Kecamatan Sumedang Selatan, Tanjung Medar, Cimalaka, Tanjungkerta, Rancakalong, dan Pasah.
Selain itu gempa Sumedang juga berdampak ke warga di Kecamatan Arjasari dan Cicalengka, Kabupaten Bandung, serta Kecamatan Tambaksari di Kabupaten Ciamis, serta Kecamatan Tanjungsiang di Kabupaten Subang.
Di wilayah Kabupaten Sumedang, 303 rumah rusak ringan, 92 rusak sedang, dan 69 rusak berat. Sebanyak 14 sekolah, 7 tempat ibadah, dan sebuah rumah sakit ikut rusak. Dilaporkan pula 11 orang terluka, dan 548 jiwa mengungsi.
Di Kabupaten Bandung, tiga rumah dan sebuah fasilitas kesehatan rusak, di Ciamis sebuah rumah rusak, dan di Subang 37 rumah ikut rusak.kebutuhan mendesak yang diperlukan pengungsi yaitu tenda darurat dan bahan pangan untuk dapur umum.
Rencananya mulai 3-6 Januari 2024 akan dilakukan verifikasi dan validasi kerusakan bangunan yang terdampak Gempa Sumedang. Sumber datanya berdasarkan laporan kewilayahan yang masuk ke Sistem Informasi Tanggap Bencana dan Musibah Kabupaten Sumedang. Tim verifikator dari berbagai instansi terkait mulai dari kementerian, dinas, dan BPBD Sumedang. Hasil verikasi akan dijadikan dasar penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi di Kabupaten Sumedang.