Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Kementerian Kehutanan Siapkan 8 Juta Hektare Perhutanan Sosial untuk Dukung Program Swasembada Pangan

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan sudah ada 8 juta hektare lahan yang sudah didistribusikan untuk program perhutanan sosial.

26 November 2024 | 13.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan pemaparan saat kunjungannya di Lumajang, Jawa Timur, Rabu 30 Oktober 2024. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehutanan bakal menyiapkan program perhutanan sosial untuk mendukung program swasembada pangan dan program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan sudah ada 8 juta hektare lahan yang sudah didistribusikan untuk program perhutanan sosial, dan masih ada 7 juta hektare lahan yang masih bisa dimanfaatkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari 8 juta hektare ini perlu intensifikasi, sebagaimana area 8 juta ini dapat dihubungkan dengan area kerja Badan Gizi Nasional," kata Raja Juli usai bertemu Kepala Badan Gizi Nasional di Jakarta, Selasa, 26 November 2024.

Menurut dia, bentuk sinergi dengan Badan Gizi Nasional dapat menyuplai pangan bergizi buat ibu hamil dan menyusui, balita, dan anak sekolah. Ia juga menyebutkan sinergi ini bisa meningkatkan perputaran ekonomi bagi petani yang menggarap lahan perhutanan sosial.  

"Dari perhutanan sosial, seperti susu, bisa diproduksi secara lokal dan didistribusi ke satuan kerja Badan Gizi, ada juga buah-buahan dan padi, jadi offtaker nanti bisa ke Badan Gizi, sehingga apa yang jadi visi Pak Prabowo bakal berjalan dengan ada kerja sama yang baik," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyambut baik potensi kerja sama dengan Kementerian Kehutanan. Menurut dia, sebanyak 23 persen wilayah daratan Indonesia merupakan milik Kemenhut. "Di situ banyak potensi untuk memproduksi pangan. Karena nanti itu bakal dimanfaatkan untuk perhutanan sosial, dibuka untuk optimalisasi dan produktivitas," ungkapnya.

Menurut Dadan, Badan Gizi Nasional siap untuk menyerap hasil produksi dari program perhutanan sosial. "Itu yang kami bicarakan tadi. Kami melihat sudah beberapa perhutanan sosial yang sudah sangat produktif, nanti kami dukung dengan membuka unit pelayanan di sana," ucapnya.

Wilayah perhutanan sosial yang dijajaki pada tahap awal, kata Dadan, yakni Lumajang dan Lembang. "Nanti bakal kita buat pilot project bersama agar mudah-mudahan bisa dikembangkan ke depannya," kata dia.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus