Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

Kementerian Perhubungan secara bertahap sejak 2020 meluncurkan angkutan massal dengan sistem Buy the Service (BTS). Kurangi polusi udara dan kemacetan

11 Maret 2024 | 23.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, BekasiPolusi udara tak hanya berdampak buruk kepada kesehatan dan kualitas hidup, tapi juga perekonomian. Tingkat polusi udara atau kualitas udara biasa diukur melalui Indeks Standar Pencemaran Udara atau ISPU. Dari data indeks itu diketahui, misalnya, beberapa wilayah di Jabodetabek mengalami penurunan kualitas udara (ISPU tidak sehat) selama Juli hingga Oktober 2023 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mendukung upaya penanggulangan polusi udara di Indonesia secara keseluruhan, Kementerian Perhubungan secara bertahap sejak 2020 meluncurkan angkutan massal dengan sistem Buy the Service (BTS). Di luar Jabodetabek, angkutan massal dengan sistem BTS ini dinamai Teman Bus (Transportasi Ekonomis Mudah Aman dan Nyaman), sedangkan di wilayah Jabodetabek bernama BISKITA.    

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buy the Service (BTS) merupakan layanan angkutan jalan milik pemerintah, namun pengelolaannya diserahkan kepada operator angkutan umum. BTS mengubah sistem setoran dalam pengelolaan angkutan umum oleh operator menjadi layanan yang dibayarkan per kilometer operasional yang dijalankan. 

Perubahan itu diharap meningkatkan kesejahteraan sopir angkutan umum lalu memperbaiki layanan yang ada. Layanan transportasi massal yang membaik pada gilirannya diharapkan mampu mendorong migrasi pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Suharto, Plt. Kepala BPTJ, mengatakan saat ini emisi kendaraan pribadi menyumbang porsi pencemaran udara yang cukup besar. Karenanya, program angkutan massal Teman Bus dan BISKITA dengan sistem BTS berpotensi berkontribusi kepada upaya mengurangi polusi udara.

"Sebab kendaraan itu dikatakan ramah lingkungan ketika semakin massal suatu kendaraan umum, semakin kecil emisinya," kata Suharto dalam wawancara dengan TEMPO pada Minggu, 3 Maret 2024.

Data dari Kementerian Perhubungan memperlihatkan awalnya program Teman Bus ini diterapkan di 5 kota percontohan yaitu di Medan, Palembang, Yogyakarta, Surakarta dan Bali. Koridor masing-masing bus di tiap daerah ini dinamai berbeda, misal di Medan namanya Trans Metro Deli dan di Palembang dinamai Trans Musi Palembang.

Pada akhir 2021 Teman Bus kembali diluncurkan. Kali ini di kota Bandung, Banyumas, Surabaya, Banjarmasin dan Makassar. Namun mereka baru beroperasi penuh pada kuartal tiga 2022.  

Terbaru, pada Minggu 3 Maret 2024, Kementerian Perhubungan meresmikan pengoperasian BISKITA Trans Bekasi Patriot. Kementerian mengharapkannya menjadi transportasi bus umum yang solutif di wilayah Bekasi karena terintergrasi dengan LRT Jabodebek.

BISKITA Trans Bekasi Patriot saat ini baru punya satu koridor yang beroperasi yakni Summarecon Bekasi – Vida Bantar Gebang via Revo Mall (Stasiun LRT Bekasi Barat). Bus ini melintasi rute yang tidak dilintasi angkot, salah satunya perumahan Vida Bekasi. 

BISKITA Trans Bekasi Patriot memiliki 15 unit armada bus, yang beroperasi mulai pukul 5 sampai 21 dengan 17 titik pemberhentian untuk Summarecon Bekasi – Vida Bantar Gebang via Revo Mall dan 23 titik untuk arah sebaliknya. Hingga berita ini dibuat, belum ada tarif yang ditetapkan alias masih gratis.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, jika masyarakat Indonesia tidak menggunakan angkutan massal, kerugiannya bisa triliunan rupiah. Bukan hanya ramah lingkungan, Budi Karya meyakinkan publik di Bekasi bahwa menumpang BISKITA Trans Bekasi Patriot bahkan lebih baik daripada mengendarai sepeda motor pribadi.

Menurutnya, mengendarai sepeda motor hanya praktis untuk poin to poin. "Menempuh perjalanan 20 kilometer menggunakan motor itu juga enggak sehat. Pelan-pelan persepsi masyarakat akan berubah,” ujar Budi Karya, optimistis.            

Lee Sang Koen, dosen Urban Transportation dari Korea Development University, menilai transportasi massal sudah menjadi kebutuhan primer di sebuah kota yang populasi penduduknya mencapai satu juta jiwa atau lebih.

Sementara itu, Direktur Angkutan BPTJ Kementerian Perhubungan, Tatan Rustandi memastikan kementerian mendorong kendaraan umum yang ramah lingkungan. Ini, kata dia, sangat mungkin diwujudkan karena kendaraan umum yang sudah ada bisa ditukar dengan kendaraan listrik.

Saat yang sama Tatan mengakui menyediakan kendaraan umum yang ramah lingkungan lebih mahal investasinya. Namun dia juga yakin lama-lama kondisinya bisa berubah. Terbukti, kata dia, sekarang ini sebagian armada bus Trans Jakarta sudah ada yang menggunakan kendaraan listrik. Itu, menurutnya, menggambarkan kalau kemampuan (investasi) di wilayah DKI Jakarta sudah meningkat pula.

BTS untuk Solusi Kemacetan

Sistem BTS yang diberlakukan Kementerian Perhubungan juga ditujukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dengan membuat kendaraan umum nyaman bagi penumpang dan sopir bus tidak dibebani dengan uang setoran. Kalau masyarakat ramai menggunakannya, volume kendaraan pribadi di jalan bisa berkurang.

Populasi Bekasi pada 2023 tercatat sebanyak 2,4 juta jiwa, dan permasalahan yang dihadapi Bekasi adalah perkembangan transportasi umum yang belum sejalan dengan penambahan jalan. Dengan beroperasinya BISKITA Trans Bekasi Patriot ini diharapkan bisa melayani masyarakat serta bagian dari solusi agar masyarakat yang menggunakan transportasi pribadi, pindah ke angkutan umum.

“Ini (BISKITA Trans Bekasi Patriot) adalah amanah yang akan kami jaga dengan baik untuk terus memuluskan transportasi massal di Bekasi. Ini bentuk komitmen bersama,” kata Penjabat Wali Kota Bekasi, Ghani Muhamad, Minggu, 3 Maret 2024.

Sedangkan Suharto menjelaskan bahwa lewat BISKITA Trans Bekasi Patriot pemerintah memberi layanan, namun semuanya operator angkutan umum yang menyiapkan. “Jadi kami tidak bicara investasi, melainkan bicara berapa rupiah per kilometer yang dihasilkan operator – ini yang akan dibayar pemerintah," katanya.

Dia menambahkan, "Kementerian Perhubungan hanya menetapkan SOP-nya, silakan operator jalankan dan pemerintah akan membayarkan.”

Suharto mengatakan, anggaran yang disiapkan Kementerian Perhubungan untuk operasional BISKITA Trans Bekasi Patriot dengan sistem BTS ini sekitar Rp 12-13 miliar hingga akhir tahun ini. "Kami tidak bicara untung dan rugi. Mau sepi atau ramai, setiap 10 menit ada atau tidak ada penumpang tetap jalan,” kata Suharto.

Suharto mengatakan potensi pergerakan mobilisasi warga di Bekasi tinggi sekali. Sayangnya, mobilisasinya tidak menggunakan angkutan umum tapi kendaraan pribadi yang risikonya sangat tinggi terutama kendaraan motor. “Kami berharap ada shifting pada BISKITA Trans Bekasi Patriot." 

Tatan memastikan BISKITA Trans Bekasi Patriot tidak akan membuat kemacetan karena sistemnya bukan mengejar setoran. Artinya, berapa pun penumpangnya - pemerintah akan membayar operator BISKITA Trans Bekasi Patriot. Namun saat yang sama, dia mengingatkan, tetap ada beberapa poin kinerja yang harus dipenuhi oleh operator.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus