Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) menyiapkan Wisma Kagama dan University Club (UC) Hotel sebagai tempat isolasi darurat pasien Covid-19 mulai Rabu, 14 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu dilakukan karena lonjakan kasus virus corona dan banyak yang tidak mendapatkan tempat isolasi. “Untuk penderita Covid-19 rujukan dari Rumah Sakit Sardjito dan RSA (Rumah Sakit Akademik),” kata Priyo Sri Bawono, Manager UC Hotel UGM, Rabu, 14 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wisma Kagama dan UC Hotel masing-masing memiliki 28 kamar dengan total 43 bed (ranjang) dan 71 kamar dengan 132 bed yang semuanya siap untuk digunakan.
Priyo mengatakan pengelolaan kedua shelter tersebut masih dilimpahkan kepada pihak UC Hotel, namun pengelolaan tetap berada dalam pengawasan dan pendampingan tim RSA, RS Sardjito, dan Satgas Covid UGM.
Sebelumnya, UGM telah mengalokasikan beberapa gedungnya menjadi shelter untuk penyintas Covid-19 bergejala ringan dan menengah. Gedung-gedung yang dialokasikan tersebut, seperti asrama mahasiswa, Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, Wanagama dan asrama Laboratorium Geologi di Bayat, Klaten, serta Mardliyyah Islamic Center (MIC) UGM.
Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY Eko Suwanto menyatakan untuk meredam lonjakan kasus virus ini perlu digaungkan lagi stay at home atau di rumah saja. Di masa PPKM darurat lebih baik di rumah saja jika tak ada keperluan mendesak.
"Pemerintah daerah perlu memastikan agar warga tetap tercukupi kebutuhan pangan dan segera salurkan bantuan sosial sesuai data kebutuhan guna mengatasi dampak pandemi yang dialami rakyat," kata Eko.
Per 12 Juli 2021 kemarin, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diketahui sudah memasuki hari ke-10 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Namun, angka penularan Covid-19 masih tinggi.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah DIY, kasus terkonfirmasi positif di DIY per 12 Juli 2021 bertambah sebanyak 2.731 kasus. Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY telah mencapai angka 80.725 kasus.
Penambahan kasus sembuh sebanyak 843 kasus, sehingga total sembuh menjadi 57.273 Kasus . Sementara untuk penambahan kasus meninggal sebanyak 39 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 2.065 kasus.
Distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili, yaitu di Kota Yogyakarta 666 kasus, Kabupaten Bantul 899 kasus, Kabupaten Kulon Progo 198 kasus, Kabupaten Gunungkidul 461 kasus dan Kabupaten Sleman 507 kasus.
Distribusi kasus sembuh di Kota Yogyakarta 261 kasus. Kabupaten Bantul 269 kasus, di Kabupaten Kulon Progo 38 kasus, di Kabupaten Gunungkidul 170 kasus dan Kabupaten Sleman 105 kasus.
Rincian kasus meninggal terjadi di Kabupaten Sleman dengan 14 kasus lalu Kabupaten Bantul ada 10 kasus dan di Kota Yogyakarta 7 kasus, berikutnya di Gunungkidul 5 kasus dan Kabupaten Kulon Progo 3 kasus.
Rincian riwayat sementara kasus terkonfirmasi Covid-19 hasil periksa mandiri 223 Kasus, tracing kontak kasus positif 2.486 kasus, skrining karyawan kesehatan 5 kasus dan belum ada info 17 kasus.
Baca:
Infeksi Varian Delta, WHO: Orang yang Sudah Vaksin Tak Sakit Parah