Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

Keempat mahasiswa Unair itu diumumkan menjadi juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE).

7 Mei 2024 | 13.02 WIB

Mahasiswa Universitas Airlangga Gerry Yahya Suryanto, Kirana Sekar Laras, Tania Permata Putri, dan Alika Sabrina Mahalaksmi berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE) pada Jumat, 4 Mei 2024. (Foto: Istimewa)
Perbesar
Mahasiswa Universitas Airlangga Gerry Yahya Suryanto, Kirana Sekar Laras, Tania Permata Putri, dan Alika Sabrina Mahalaksmi berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE) pada Jumat, 4 Mei 2024. (Foto: Istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) berhasil memenangkan kompetisi di tingkat internasional. Kompetisi yang diikuti oleh Gerry Yahya Suryanto, Kirana Sekar Laras, Tania Permata Putri, dan Alika Sabrina Mahalaksmi itu adalah Industrial Skills Event (ISE) yang diselenggarakan oleh International Pharmaceutical Students Federation (IPSF). Pada Sabtu, 4 Mei 2024, keempat mahasiswa itu diumumkan menjadi juara pertama dalam kompetisi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Cabang lomba ini menguji wawasan mahasiswa farmasi tentang peran dan tanggung jawab apoteker dalam lingkup industri farmasi. Peserta diberi kasus untuk kemudian dianalisis dan diharuskan memberi solusi yang inovatif,” ungkap Kirana sebagai perwakilan tim. Pada kesempatan tersebut, Kirana dan tim turut bersaing dengan lebih dari 30 tim yang berasal dari negara di seluruh Asia Pasifik melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sisihkan Pesaing dari Berbagai Mancanegara

Pada kompetisi ini, setiap peserta diberikan kasus yang sama untuk diselesaikan. Tahun ini kasus yang diberikan adalah tren penggunaan obat golongan GLP-1 RA untuk terapi manajemen berat badan. Setiap tim diminta untuk memberikan solusi terkait bagaimana memasarkan obat tersebut.

“Kami menyusun  proposal untuk mengajukan GLP-1 RA sebagai terapi yang digunakan untuk manajemen berat badan. Fokus kami adalah penanganan overweight yang ada di Indonesia, tapi sayangnya tidak semua obat GLP-1 RA disetujui oleh BPOM,” ucap Kirana

Menurut Kirana, dari total 39 proposal, timnya berhasil masuk pada jajaran lima besar dan berhak melanjutkan ke tahap presentasi yang dilakukan secara daring.

Pengalaman Berharga Berlaga di Tingkat Internasional

Berkompetisi di tingkat internasional dan diharuskan menyelesaikan satu persoalan yang sama memberikan banyak wawasan baru bagi Kirana dan tim. Sebab, pada dasarnya, topik kompetisi ini banyak membahas soal pemasaran obat di berbagai negara yang tentunya memiliki perbedaan regulasi. “Metode pemasaran yang terbatas dikarenakan regulasi mengharuskan kami untuk menemukan metode pemasaran yang strategis untuk produk yang kami ajukan,” ungkap Kirana. 

Melalui kompetisi yang telah dilalui, Kirana dan tim banyak mendapatkan pengalaman dan wawasan baru, utamanya seputar kefarmasian. “Berkompetisi secara global dengan mahasiswa farmasi se-Asia Pasifik membuka perspektif baru untuk kami, terutama terkait seluk-beluk obat baru di suatu negara,” kata Kirana.

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus