Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Memahami Konsep Lazy Farming, Ini Maknanya yang Jelas Bukan Petani Malas

Apa itu Lazy Farming? Berikut prinsip-prinsip dan manfaat lazy farming.

13 Juli 2024 | 10.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi - Agribisnis. Strategi Pengembangan Pertanian Agribisnis. dok/agribisnis.ac.id KOMUNIKA ONLINE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah itu lazy farming? Seiring berjalannya waktu, sektor pertanian menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, degradasi tanah, dan populasi global yang terus bertambah. Akibatnya, model pertanian tradisional mulai dikritik karena dampaknya terhadap lingkungan dan ketidakefisienannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berangkat dari situ, munculan sebuah pendekatan baru dalam model pertaniaan, yakni lazy farming. Dilansir dari jurnal berjudul Meat and Morality: Alternatives to Factory Farming (2009) disebutkan bahwa lazy farming atau pertanian regeneratif adalah pendekatan holistik dalam bertani yang menekankan pada intervensi minimal dan proses alami untuk meningkatkan kesehatan tanah, memperkaya keanekaragaman hayati, dan meningkatkan hasil panen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbeda dengan pertanian konvensional yang sering bergantung pada input kimia dan tenaga kerja intensif, lazy farming berupaya bekerja bersama alam. Pendekatan ini mencakup praktik, seperti penanaman tanaman penutup, rotasi tanaman, pengurangan pengolahan tanah, dan integrasi ternak dalam sistem pertanian.

Dilansir dari laman bynature.vn, lazy farming sering dikaitan dengan petani malas. Sebab, dianggap hanya menunggu alam bekerja. Padahal, filosofi dari lazy farming mencakup banyak faktor seperti membatasi perbaikan tanah (dengan pupuk) dan membatasi gangguan terhadap perkembangan alami tanaman (dengan herbisida).

Berikut prinsip-prinsip lazy farming:

1. Kesehatan Tanah:

Inti dari lazy farming adalah menjaga dan meningkatkan kesehatan tanah. Tanah yang sehat kaya akan bahan organik dan kehidupan mikroba yang membantu menyerap karbon, mempertahankan air, dan menyediakan nutrisi bagi tanaman. Praktik seperti no-till farming (bertani tanpa olah tanah) dan penanaman tanaman penutup melindungi struktur tanah dan mengurangi erosi.

2. Keanekaragaman Hayati: 

Lazy farming mendorong keanekaragaman hayati baik di atas maupun di bawah tanah. Beragam spesies tanaman mendukung berbagai serangga dan satwa liar yang dapat membantu mengendalikan hama secara alami dan menyerbuki tanaman. Di bawah tanah, mikrobioma tanah yang beragam sangat penting untuk siklus nutrisi dan kesehatan tanaman.

3. Pengurangan Penggunaan Bahan Kimia

Dengan menciptakan ekosistem yang sehat dan seimbang,lazy farming mengurangi kebutuhan akan pupuk dan pestisida kimia. Predator alami dan serangga yang bermanfaat membantu mengendalikan populasi hama, sementara tanah yang sehat menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.

4. Integrasi Ternak

Menggabungkan ternak dalam sistem pertanian dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi kebutuhan akan input sintetis. Hewan membantu mendaur ulang nutrisi melalui kotorannya dan dapat membantu mengelola tanaman penutup dan gulma.

Manfaat Lazy Farming

1. Keberlanjutan Lingkungan

Praktik-praktik lazy farming dapat secara signifikan mengurangi jejak lingkungan dari pertanian. Dengan meningkatkan kesehatan tanah dan keanekaragaman hayati, praktik-praktik ini membantu menyerap karbon, meningkatkan retensi air, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

2. Ketahanan Ekonomi

Lazy farming dapat menurunkan biaya input dengan mengurangi kebutuhan akan pupuk dan pestisida kimia. Selain itu, tanah yang lebih sehat dan sistem tanaman yang beragam dapat meningkatkan hasil panen dan mengurangi risiko kegagalan panen. Hal ini membuat pertanian lebih tahan terhadap guncangan ekonomi dan iklim.

3. Kesehatan 

Mengurangi penggunaan bahan kimia tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga manusia. Lebih sedikit bahan kimia dalam pertanian berarti lebih sedikit residu dalam makanan dan paparan yang lebih rendah bagi pekerja pertanian.

4. Menjaga Ekosistem

Sistem pertanian yang sehat dan beragam menyediakan ekosistem yang baik seperti penyerbukan, pengendalian hama, dan pemurnian air. Metode ini sangat penting untuk keberlanjutan jangka panjang pertanian dan masyarakat manusia.

Lebih lanjut, dilansir dari jurnal berjudul The End of Factory Farming: Alternatives to Improve Sustainability, Safety, and Health (2021) disebutkan bahwa di tengah kondisi alam yang semakin buruk perlu untuk beralih dari pertanian industri ke praktik yang lebih berkelanjutan seperti lazy farming. 

Selain itu,  lazy farming dapat mewakili perubahan paradigma dalam pertanian dengan menawarkan pendekatan yang lebih berkelanjutan dan tangguh dalam produksi pangan. Dengan bekerja bersama proses alam dan memprioritaskan kesehatan tanah dan keanekaragaman hayati, lazy farming dapat membantu mengatasi banyak tantangan lingkungan dan ekonomi yang dihadapi pertanian modern.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus