Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anjing Kintamani merupakan spesies anjing khas Bali yang banyak ditemui di Kintamani, Bali. Di daerah luar Bali, anjing jenis ini sangat sulit ditemui. Karena itu, anjing Kintamani kemudian juga dikenal sebagai anjing khas Bali. Dilansir dari globaldogbreeds.com, anjing Kintamani memiliki ciri-ciri yang mirip seperti anjing pegunungan lainnya. Anjing Kintamani memiliki bulu yang panjang dan lebat guna beradaptasi dengan suhu dingin di sekitar Pegunungan Kintamani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anjing Kintamani memiliki watak yang mirip dengan spesies anjing penjaga lainnya. Apabila berhadapan dengan orang asing atau orang yang berperilaku mencurigakan, anjing Kintamani akan berperilaku agresif. Namun, anjing Kintamani akan menunjukkan perilaku penuh kasih sayang apabila dihadapkan dengan majikan atau pemiliknya. Bahkan, anjing Kintamani juga mampu menunjukkan perilaku yang bersahabat apabila berhadapan dengan anak kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun merupakan spesies anjing asli Bali, anjing Kintamani ternyata memiliki campuran darah dari anjing jenis lain. Dikutip dari artikel Journal of Heredity yang berjudul “The Kintamani Dog: Genetic Profile of an Emerging Breed from Bali, Indonesia”, anjing Kintamani berasal dari perkawinan antara spesies anjing Cina dengan spesies anjing yang berada di Pegunungan Kintamani, Bali. Pada 1400-an, seorang pria Cina pernah singgah di Pegunungan Kintamani, Bali dan membawa anjing chow-chownya. Anjing tersebut kemudian kawin dengan anjing lokal kemudian melahirkan anjing Kintamani.
Anjing Kintamani menjadi spesies anjing paling populer di Indonesia, bahkan dunia. Sebagaimana dilansir dari mongabay.co.id, di Indonesia, anjing Kintamani menjadi maskot Kabupaten Bangli, Bali. Sementara itu, sebagaimana dilansir dari fci.be, anjing Kintamani telah diakui sebagai salah satu ras anjing trah dunia. Anjing Kintamani berjejer dengan spesies anjing lain, seperti anjing chow-chow dari Cina, anjing samoyed dari Rusia, dan anjing akita inu dari Jepang.
Kepopuleran anjing Kintamani pun membuatnya banyak dicari. Permintaan pasar terhadap anjing Kintamani sangat tinggi. Hal tersebut juga tidak terlepas dari karakteristik dan bulunya yang unik dan menarik.
NAOMY A. NUGRAHENI