Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Nantikan, Komet SWAN Dekati Bumi Setelah Puncak Hujan Meteor

Sebuah komet terdeteksi mendekati bumi dalam perjalanannya mengorbit matahari.

2 Mei 2020 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lovejoy, Komet Hijau Paling Terang pada Januari 2015

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Sebuah komet terdeteksi mendekati bumi dalam perjalanannya mengorbit matahari. Komet itu akan mencapai jarak terdekatnya dengan bumi, yakni sekitar 0,56 AU atau 85 juta kilometer, pada 13 Mei 2020 mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komet C/2020 (SWAN), nama obyek kosmis itu, telah sejak awal Mei ini sudah bisa terlihat dari bumi, termasuk dari Indonesia. “Arahnya di timur,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan di Bandung, Sabtu 2 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Waktu pengamatan di Jakarta misalnya, adalah sekitar pukul 03.07 WIB. Syaratnya, langit cerah dan menggunakan teleskop. “Tapi itupun baru bisa diamati sekitar jam 4-an pagi saat ketinggian komet 10 derajat lebih dari horison,” ujarnya.

Komet, kata Avivah, bisa diamati sampai pertengahan Mei. Setelah itu komet C/2020 (SWAN) akan sulit diamati karena semakin mendekati matahari. Komet itu akan bisa kembali diamati setelah menjauhi matahari. "Pada akhir Mei 2020 komet SWAN akan berada di rasi bintang Auriga," katanya.

Mengutip dari laman Langit Selatan, komet itu ditemukan kamera teleskop SWAN di wahana antariksa SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) pada 25 Maret 2020. Saat itu komet sedang menuju perihelion atau jarak terdekatnya dari matahari yang akan dicapai pada 27 Mei 2020. Jarak terdekatnya dari matahari yaitu 0,43 AU atau sekitar 64 juta kilometer.

Komet SWAN dilaporkan saat ini baru meninggalkan rasi Aquarius dan menuju rasi Cetus pada jarak 0,7 AU atau 113,4 juta kilometer dari Bumi. Kecerlangan komet itu untuk diamati sekitar 5,7 magnitudo.

Selain komet, hujan meteor Eta Aquariid yang berasal dari sisa komet Halley juga bisa dinikmati di langit saat ini. Berlangsung sejak 19 April hingga 28 Mei, hujan meteor itu akan mencapai puncaknya pada 5 Mei 2020.

Hujan meteor tersebut akan tampak tampak datang dari rasi Aquarius dan bisa diamati setelah lewat tengah malam sampai menjelang fajar. Di malam puncak itu pengamat bisa melihat 40–85 meteor setiap jamnya yang melesat dengan kecepatan 66,9 kilometer per detik.

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus