Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Rafflesia Terbesar di Dunia Mekar di Agam, Jadi Perhatian Dunia

Mekarnya Rafflesia tuan-mudae di hutan di Cagar Alam Maninjau di Marambuang, Agam, menjadi perhatian dunia

4 Januari 2020 | 12.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang fotografer mengabadikan bunga Rafflesia tuan-mudae yang mekar di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 31 Desember 2019. (ANTARA/Yusrizal)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bunga terbesar di dunia Rafflesia Tuan-Mudae mekar di hutan di Cagar Alam Maninjau di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam di Sumatera Barat. Bunga tersebut mekar dengan ukuran diameter 111 cm, yang menjadikannya salah satu bunga terbesar di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mekarnya bunga langka pada 31 Desember 2019 ini mendapat perhatian media asing, seperti Daily Mail dan laman Phys,  Jumat, 3 Januari 2020.

Bunga itu adalah yang pertama dari kelompok lima bunga yang diperkirakan mekar. Namun, bunga Rafflesia biasanya hanya bertahan mekar hanya satu minggu sebelum mati.

Rafflesia adalah nama sekelompok besar tanaman yang semuanya berbau seperti bangkai untuk menarik lalat dan kumbang. Tumbuhan ini hidup sebagai parasit pada tanaman merambat, tapi hanya mekar selama beberapa hari pada suatu waktu.

Semua tanaman Rafflesia berbau seperti daging busuk, tapi spesies khusus Rafflesia Tuan-Mudae ini memiliki bau yang relatif ringan. Tanaman lain dalam genus ini adalah Rafflesia Arnoldii, menginspirasi karakter Pokemon Vileplume.

Ade Putra, dari Dewan Konservasi Indonesia, mengatakan untuk jenis spesies ini, diameternya cukup besar. "Pada 2017 kami menemukan bunga yang sama dengan diameter 107 cm," kata dia, seperti dikutip Daily Mail.

Menurut Ade, berdasarkan catatan dan dokumentasi ilmiah, ukuran diameter yang ditemukan bulan lalu, adalah yang terbesar untuk 31 jenis bunga Rafflesia di dunia.

Dinamai Rafflesia mengutip nama Gubernur Jenderal Inggris Sir Stamford Raffles yang melihatnya di Indonesia pada awal abad ke-19. Spesies ini tumbuh di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Filipina di mana spesimen 100 sentimeter tercatat.

DAILY MAIL | PHYS
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus