Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Sejumlah Warga Badui Menjadi Korban Gigitan Ular Berbisa

Sahabat Relawan Indonesia mencatat jumlah warga Badui korban gigitan ular berbisa melonjak selama satu bulan terakhir.

6 Februari 2023 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Lebak - Sahabat Relawan Indonesia mencatat jumlah warga Badui korban gigitan ular berbisa melonjak selama satu bulan terakhir. Hingga Jumat lalu, 3 Februari 2023, sudah sebanyak lima orang yang menjadi korban dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten di Kota Serang untuk mendapatkan perawatan medis. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami hari ini membawa pasien warga Badui bernama Amah (12) asal Kampung Ciranji Pasir Desa Kanekes menjadi korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah," kata Ketua Koordinator SRI Muhammad Arif Kirdiat pada Jumat lalu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dituturkan, Amah digigit ular berbisa pada Kamis dinihari sebelumnya. Sempat dibawa ke puskesmas, dia akhirnya dilarikan ke IGD RSUD Banten. Adapun populasi ular tanah yang dimaksud disebutkan sedang berkembang karena bertepatan dengan musim hujan.

Jenis ular itu, menurut Arif, berkeliaran di ladang-ladang, tempat penyimpanan kayu. Pada malam, terutama setelah curah hujan tinggi, hewan melata itu juga bisa ditemukan di ruas jalan kampung. Mereka diduga mencari tempat-tempat yang hangat dan tidak kedinginan. 

Kebanyakan warga Badui menjadi korban gigitan ular itu saat merawat tanaman sayuran, padi huma dan palawija di ladang di hutan ulayat permukiman Badui maupun di luar kawasan Badui. "Kami bergerak cepat menyelamatkan jiwa warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa," katanya. 
 
Arif mengatakan SRI menjalin kerja sama dengan warga Badui juga petugas puskesmas. Ada dua puskesmas yang menangani pelayanan kesehatan masyarakat Badui, yakni Cirinten dan Cisimeut. 

Mereka diminta segera menghubungi SRI jika terdapat warga Badui digigit ular tanah. Relawan siaga 24 jam di pos kesehatan desa bersama tenaga bidan dan kendaraan ambulans untuk melayani masyarakat Badui. 
 
Masyarakat Badui kini, disebutkanya, sudah mengetahui pentingnya ditangani perawatan medis jika menjadi korban gigitan ular berbisa. Sedangkan layanan dipastikannya gratis meski banyak yang belum terdaftar dalam keanggotaan layanan BPJS.  

"Kami bersama tim relawan dan tenaga medis serta mobil ambulans membawa warga Badui korban gigitan ular ke RSUD Banten tanpa dipungut biaya dengan cukup KTP," katanya.


 
Pulung, anggota keluarga dari Amah, mengaku senang mendapat pertolongan tersebut. Dia menuturkan kalau awalnya bingung setelah puskesmas yang dituju kehabisan stok anti-bisa ular (ABU). 
 
"Kami berharap kesehatan Amah kembali pulih dan membaik setelah dirawat di rumah sakit," kata dia.

  


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus