Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh desa yang berada di lima kecamatan di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, terendam banjir. Peristiwa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama mengguyur wilayah tersebut pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan peristiwa ini terjadi di sepuluh desa yang tersebar di lima kecamatan, yaitu, Desa Bulangita di Kecamatan Marisa, Desa Hulawa di Kecamatan Buntulia, Desa Tirto Asri, Desa Panca Karsa 1, Desa Malango di Kecamatan Taluditi, Desa Bukit Tingki, Desa Popayato di Kecamatan Popayato, Desa Suka Makmur, Desa Dulomo dan Desa Manawa di Kecamatan Patilanggio.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Berdasarkan hasil kaji cepat sementara yang dilakukan oleh BPBD Pohuwato sebanyak 752 kepala keluarga atau 2.546 jiwa terdampak dan sebanyak 719 rumah warga terdampak oleh peristiwa ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Selasa, 11 Maret 2025.
Muhari mengatakan tim gabungan masih melakukan evakuasi warga. BPBD Kabupaten Pohuwato berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat dan melakukan pemantauan secara langsung di lokasi serta mendirikan dapur umum dan tenda pengungsian bagi warga terdampak.
Kondisi terkini sebagaimana dilaporkan oleh BPBD Kabupaten Pohuwato dan BPBD Provinsi Gorontalo pada Senin, 10 Maret 2025, menyatakan bahwa sebagian besar wilayah terdampak banjir di Kabupaten Pohuwato telah berangsur surut dan hanya Desa Dulomo di Kecamatan Patilanggio yang hingga kini masih terendam banjir.
Pemerintah Kabupaten Pohuwato telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir di wilayah Kabupaten Pohuwato dengan dikeluarkannya SK Bupati Nomor 116/29/III/2025 terhitung sejak tanggal 9 Maret 2025 sampai dengan 22 Maret 2025.
BNPB, kata Muhari, mengimbau warga Kabupaten Pohuwato untuk mengikuti arahan dari otoritas setempat dan tidak lekas percaya pada informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Pilihan Editor: BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudra Hindia pada 11-14 Maret