Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Terekam Video, Gempa Tasikmalaya Sebabkan Tebing Longsor di Garut

Gempa yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat, menyebabkan tanah tebing di jalan nasional kawasan Limbangan, Garut, longsor, Jumat pagi.

21 Februari 2020 | 12.54 WIB

Sejumlah petugas memantau lokasi tebing longsor di jalan nasional kawasan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat, 21 Februari 2020. Tebing longsor setelah terjadi gempa. (ANTARA/HO BPBD Garut)
Perbesar
Sejumlah petugas memantau lokasi tebing longsor di jalan nasional kawasan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat, 21 Februari 2020. Tebing longsor setelah terjadi gempa. (ANTARA/HO BPBD Garut)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Garut - Gempa yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat, menyebabkan tanah tebing di jalan nasional kawasan Limbangan, Garut, longsor, Jumat pagi 21 Februari 2020. Sebab akibat itu diungkap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Terjadi bersamaan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan di Garut, Jumat.

Agus menuturkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, gempa bumi berkekuatan 4,9 Magnitudo terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Sumbernya berada di laut pada jarak 112 km barat daya Tasikmalaya.

Akibat guncangan gempa itu, kata Agus, menyebabkan longsor tanah tebing dengan ketinggian sekitar 12 meter dan panjang 50 meter di Perumahan Pondok Indah Palasari Cijolang, Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan.

"Setelah ada gempa lalu TPT (tembok penahan tanah) retak kemudian ambrol ke pinggir jalan," katanya.

Peristiwa longsoran tembok tebing di pinggir jalan nasional itu sempat terekam video telepon genggam milik warga setempat. Terlihat di sana longsor terjadi di tengah cuaca cerah dan arus lalu lintas di jalan di bawah tebing tidak sempat dihentikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Beruntung, longsor terbatas hanya pada lapisan turap dan material tak sampai ke badan jalan. Tidak ada korban jiwa atau bangunan lainnya di sekitar lokasi longsor.

Seorang warga sekitar lokasi longsor, Hilal Saepul (26), mengatakan, sempat terlihat retakan sebelum bencana. Pengembang perumahan disebutnya sudah dua kali membangun tembok untuk menahan tanah tebing itu.

Menurut dia, longsor terjadi akibat pohon yang tumbuh di sekitar lokasi ditebang untuk pembangunan perumahan. "Dulu sebelum dibangun perumahan banyak pohon, namun sekarang pohon yang ada di sana semua ditebang," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus