Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang -Tim pencarian gabungan sudah menemukan 25 korban longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan hingga Sabtu siang, 25 Januari kemarin. Longsor dipicu hujan berkepanjangan yang mengguyur wilayah tersebut pada Senin, 13 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catur Penanggungan, mengatakan ada dua korban yang ditemukan sepanjang pencarian pada Sabtu kemarin. “(Hitungan temuan) menjadi 25 orang yang meninggal dunia," katanya kepada awak media di sela pencarian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim evakuasi gabungan masih mencari korban yang belum ditemukan di timbunan longsor. Menurut Catur, masih ada satu korban hilang. Sedangkan korban luka tercatat sebanyak 13 orang.
Insiden longsor itu menimbun bangunan, jalan, serta lahan pertanian. Sejumlah kendaraan roda empat juga rusak diterjang material yang amblas. Proses evakuasi terkendala akses yang putus.
Selain korban jiwa, bahala di Petungkriyono itu juga membuat 27 rumah rusak berat, lima jembatan ambruk, dan tiga akses jalan utama terganggu. Pemerintah Kabupaten Pekalongan belakangan menetapkan status tanggap darurat selama dua pekan untuk proses penanggulangan pascabencana.
Komandan Tim SRU 1 Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tegal Lettu Marinir Anjar di Pekalongan, sebelumnya memastikan tim gabungan yang juga berisi prajurit Lanal Tegal belum akan berhenti mencari korban.
“Sampai memastikan semua korban ditemukan dan masyarakat terdampak mendapat bantuan maksimal," katanya, seperti dikutip daru Antara.
Tim gabungan juga memantau titik-titik rawan longsor untuk mengantisipasi bencana susulan. "Koordinasi intensif dilakukan bersama BPBD untuk memperbarui peta risiko wilayah terdampak," kata Anjar.