Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Top 3 Tekno Berita Kemarin: Gempa Lombok, Vaksin Booster untuk Sinovac

Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 25 Januari 2022, diawali dari artikel berisi peristiwa gempa darat M4,6 yang mengguncang Lombok, NTB.

26 Januari 2022 | 09.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 25 Januari 2022, diawali dari artikel berisi peristiwa gempa darat M4,6 yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat. Guncangan terkuat terukur di Mataram dan bisa dirasakan pula sampai ke Bali. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua, artikel tentang kesepakatan yang dijalin Amerika Serikat dan Jepang untuk mencari cara menghadapi teknologi senjata hipersonik Cina. Berdasarkan kesepakatan yang diumumkan 6 Januari 2022, kerja sama termasuk, "kecerdasan buatan, machine learning, energi konsentrasi tinggi, dan komputer kuantum."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lalu, berita Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca, Pfizer atau Johnson & Johnson yang ternyata bisa digunakan sebagai vaksin booster bagi para penerima dosis vaksin primer dari Sinovac. Studi menunjukkan, ketiganya mampu meningkatkan secara signifikan antibodi para penerima vaksin Sinovac di Brasil.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 25 Januari 2022, selengkapnya,

1. Gempa Darat Mengguncang Mataram Pagi Ini, Terasa Hingga Bali

Gempa mengguncang Mataram serta sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat dan juga Bali pada pagi hari ini, Selasa 25 Januari 2022. Gempa berpusat di darat, 10 kilometer arah tenggara Lombok Barat, NTB. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat gempa pada pukul 04.14.14 WIB itu berkekuatan Magnitudo 4,6. Berasal dari kedalaman 10 kilometer, gempa itu dirasakan terkuat pada skala IV MMI di Mataram. 

Lokasi pusat gempa M4,6 yang mengguncang Mataram, NTB, pada Selasa pagi 25 Januari 2022. Twitter

Gempa pada skala intensitas sebesar itu sudah cukup untuk bisa dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah jika terjadi pada siang hari. Getarannya juga membuat pintu dan jendela berderik.

2. Amerika dan Jepang Sepakat Cari Cara Hadapi Senjata Hipersonik Cina

Amerika Serikat dan Jepang mengumumkan akan bekerja sama dalam riset dan pengembangan strategi pertahanan menghadapi sistem senjata hipersonik. Berdasarkan kesepakatan yang diumumkan 6 Januari 2022, kerja sama termasuk, "kecerdasan buatan, machine learning, energi konsentrasi tinggi, dan komputer kuantum," seperti halnya juga, "teknologi kontrahipersonik." Ironisnya, sehari setelah pengumuman itu, Korea Utara menguji rudal hipersonik pengembangan terbaru mereka dengan hulu ledak yang bisa bermanuver.

Senjata hipersonik adalah sistem peluru kendali yang melesat dengan kecepatan lebih dari Mach 5 atau lima kali kecepatan suara. Berbeda dari rudal-rudal balistik yang mampu terbang pada kecepatan hipersonik, senjata jenis baru ini melesat di lintasan yang terdepresi, biasanya tetap berada di ruang atmosfer. Ini memungkinkannya melewati pertahanan yang ada karena terlalu tinggi untuk bisa dicegat sistem rudal permukaan-ke-udara dan terlalu rendah untuk bisa dilibas pertahanan rudal balistik.

Senjata Hipersonik Jarak Jauh (Long Range Hypersonic Weapon, atau LRHW) akan mampu menghancurkan target musuh dari jarak jauh dan dengan mudah menyerang sasaran di Rusia dan Cina. LRHW dijadwalkan pengujian pada tahun 2023 yang merupakan senjata hipersonik yang dipasang di truk. Foto : Lockheedmartin

Kesepakatan yang dijalin Amerika dan Jepang untuk riset bersama strategi kontra-senjata hipersonik itu tidaklah mengejutkan karena keduanya telah bersekutu sejak akhir Perang Dunia II. Amerika dan Jepang bahkan memiliki sebuah perjanjian keamanan formal, dengan pasukan Amerika melindungi wilayah Jepang dan Washington melebarkan payung keamanan nuklir yang mencakup pula Tokyo.

3. Studi Vaksin Booster, Antibodi dari Sinovac Ditingkatkan oleh Pfizer, AZ dan J&J

Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca, Pfizer atau Johnson & Johnson bisa digunakan sebagai vaksin booster bagi para penerima dosis vaksin primer dari Sinovac. Studi menunjukkan, ketiganya mampu meningkatkan secara signifikan antibodi para penerima vaksin Sinovac di Brasil.

"Studi menemukan kalau CoronaVac (dari Sinovac) menerima penguatan tertinggi dari vaksin viral vektor atau mRNA, termasuk dalam melawan virus corona varian Delta dan Omicron," kata tim peneliti dari Brasil dan University of Oxford, Inggris, Senin waktu setempat, 24 Januari 2022.

Tenaga medis mempersiapkan vaksin Pfizer untuk warga lansia yang mengikuti vaksinasi booster hari ke-2 di RPTRA Gondangdia, Jakarta, Kamis 13 Januari 2022. Pemerintah telah menyatakan vaksin booster Covid-19 atau vaksin dosis tambahan akan diberikan gratis. TEMPO/Subekti.

Sinovac menggunakan vaksin dari virus corona (SARS-CoV-2) yang telah dibuat tak aktif yang berasal dari sampel pasien di Cina. Vaksin ini telah digunakan di lebih dari 50 negara termasuk Brasil, Cina, Argentina, Afrika Selatan, Oman, Malaysia, Turki, dan Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus