Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Top 3 Tekno: Prediksi Akhir Musim Hujan, Penyebab Anggota KPPS Meninggal, Cerita Saksi Mata Puting Beliung

Top 3 Berita Tekno Tempo Hari Ini, dari prediksi musim hujan sampai kesaksian soal amukan angin puting beliung.

23 Februari 2024 | 08.16 WIB

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Perbesar
Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari perkiraan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai akhir musim hujan di Indonesia. Curah hujan meningkat sejak akhir 2023 hingga awal tahun ini. Beberapa provinsi, seperti Jawa Tengah dan Jambi, bahkan dilanda cuaca ekstrem yang berujung pada bencana alam, yakni banjir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Topik berikutnya mengenai analisis Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Mega Febrianora, terhadap penyebab kematian para anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang melayani Pemilu 2024. Gangguan jantung dianggap sebagai alasan utama kelelahan para petugas bilik suara tersebut. Pada faktanya, mayoritas kejadian tersebut memang dipicu penyakit jantung, diperparah durasi kerja petugas dari pagi hingga pagi lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berita lainnya mengenai Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin yang menyaksikan sendiri dahsyatnya angin puting beliung yang menerjang area perbatasan Bandung dan Sumedang, pada Rabu sore lalu, 21 Februari 2024. Bey yang sedang terjebak macet menjadi salah satu saksi pilar angin berwarna hitam yang merusak atap pemukiman warga serta fasilitas salah satu pabrik lokal.

 

Pertanyaan mengenai akhir musim hujan terus terngiang di tengah maraknya banjir dan tanah longsor akibat hujan berkepanjangan. Musim hujan bermula sejak akhir Desember 2023 lalu dan masih berlanjut sampai saat ini. Tingginya curah hujan memicu bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah, misalnya di Demak, Jawa Tengah dan Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan sempat memperkirakan musim hujan hanya berlangsung hingga akhir Januari lalu, akibat fenomena El Nino moderat yang kini masih berlangsung. “Sepertinya tidak sampai Februari hujannya sudah habis, karena El Nino itu berawal Mei 2023 dan akan berakhir pada Mei 2024,” kata Eddy dalam keterangannya, dikutip dari Antara pada 5 Januari 2024.

Eddy menjelaskan, fenomena hujan yang sekarang turun di berbagai daerah di Indonesia dipengaruhi oleh Monsun Asia atau angin barat. Angin musim yang bersifat periodik itu membawa uap air dari Siberia, Jepang, Hong Kong hingga Vietnam ke Indonesia dan menghasilkan hujan. Prediksi itu terpatahkan karena intensitas hujan masih cukup tinggi hingga Februari 2024.

Adapun laman resmi BMKG pada akhir September 2023 sudah memperkirakan puncak musim hujan di sebagian besar daerah di Indonesia terjadi pada Januari dan Februari 2024, yaitu sebanyak 385 Zona Musim atau ZOM. Durasi musim hujan itu terjadi selama 10-24 dasarian—total curah hujan selama 10 hari.

 

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Mega Febrianora, mengatakan penyakit jantung memicu kelelahan para anggota KPPS yang berguguran di saat pencoblosan Pemilu 2024. Hingga 17 Februari 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat 57 anggota KPPS meninggal dunia dalam proses Pemilu 2024.

"Jadi kelelahan itu adalah manifestasi dari semua penyakit-penyakit yang dialami oleh seseorang," kata Mega dalam suatu sesi acara yang disiarkan Kementerian Kesehatan, pada 22 Februari 2024.

Menurut dia, pola kerja KPPS tidak rumit, mulai dari mengangkat kotak suara, mencatat, dan melaporkan hasil. Namun, durasi yang panjang, dari pagi hingga subuh, membuat pekerjaan itu berbahaya. Yang lebih parah, mengutip data Kementerian Kesehatan, sebanyak 400 ribu dari total 6,8 juta anggota KPPS, ternyata memiliki risiko kesehatan tinggi berupa penyakit jantung, hipertensi, darah tinggi, diabetes, dan lain-lain.

Saat melakukan aktivitas berat, tutur Mega, tubuh menaikkan tekanan darah serta detak jantung untuk menyuplai oksigen. Kegagalan dalam kompensasi itu yang kemudian menyebabkan seseorang kelelahan. "Ada penurunan dari kemampuan jantung yang ditandai dengan penurunan fraksi, ejeksi, atau pompa jantungnya menurun.”

 

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyaksikan sendiri dahsyatnya angin puing beliung yang menerjang wilayah Bandung dan Sumedang pada Rabu sore, 21 Februari 2024. Bey yang terjebak kemacetan lalu lintas di daerah Cicalengka, Kabupaten Bandung, melihat ‘belalai’ yang muncul dari pusaran awan di langit. “(Saya) sempat lihat itu pusaran,” kata dianya, Kamis, 22 Februari 2024.

Dia bisa melihat atap rumah yang melayang dari kejauhan. Dari kesaksian Bey, selembar seng bahkan jatuh tak jauh dari mobil yang ditumpanginya. “Banyak saya lihat di lapangan itu, ada rangka atap dari baja ringan milik sebuah rumah yang sedang dibangun kebawa angin, terbangnya jauh juga ternyata,” kata dia.

Dari pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat hingga Kamis sore, dampak pusaran angin ekstrem itu menjangkau lima kecamatan. Dua kecamatan merupakan wilayah Kabupaten Sumedang, yakni Jatinangor dan Cimanggung. Sedangkan tiga lainnya di Kabupaten Bandung, yaitu Cileunyi, Rancaekek, dan Cicalengka.

Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus