Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan penanaman rumput jenis vetiver atau yang lebih dikenal dengan sebutan akar wangi (Chrysopogon zizanioides) di daerah terdampak longsor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan Kabupaten Lebak, Banten. Jokowi memerintahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menyediakan bibit tanaman jenis rumput itu agar reboisasi di dua daerah bencana itu bisa segera dilakukan Januari-Februari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guru Besar Bidang Ekologi dan Arsitektur Lanskap IPB University, Profesor Hadi Susilo Arifin, membenarkan tanaman vetiver cocok untuk menahan tanah dari gempuran hujan ekstrem seperti yang terjadi pada awal tahun ini. "Akar tanaman ini mampu menembus ke dalam tanah hingga 2-4 meter dan mengikat partikel-partikel tanah," katanya menerangkan, Kamis 9 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hadi menjelaskan, vetiver atau akar wangi atau narwastu merupakan jenis rumput asal India. Rumput yang satu ini memiliki batang yang kaku dan keras. Kumpulannya bisa tumbuh seperti pagar yang rapat dan mampu menahan aliran air permukaan. "Tanah yang ditanami vetiver akan terlindungi dari gempuran air hujan yang deras," kata dia.
Menurut Hadi, vetiver hidup di ketinggian 500-1.500 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini toleran dengan suhu 17-27 derajat Celsius dan bisa hidup dengan curah hujan 500-2.500 milimeter per tahun. "Akar dan daya tahan tumbuhan menjadi pilihan yang pas untuk mencegah longsor," kata dia.
Sejumlah anggota Basarnas, TNI dan Polri melakukan proses pencarian korban tanah longsor di Kampung Sinar Harapan, Kecamatan Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 7 Januari 2020. Presiden Jokowi juga memerintahkan untuk membuka akses ke desa-desa yang masih terisolir akibat tanah longsor. TEMPO/Amston Probel
Hadi mengingatkan, sifat-sifat vetiver itu perlu didukung aspek teknis lainnya dalam perencanaan mitigasi bencana yang menyeluruh. "Kami sepakat jika vetiver memang dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi erosi, tetapi teknik budidaya dan pelibatan masyarakat yang tepat diperlukan juga," kata dia.
Untuk itu teknik penanaman, dia mengusulkan model zonasi dan melakukan kombinasi tanaman yang tidak hanya menjalankan fungsi ekologis tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. "Alternatif yang ditawarkan adalah ragam tanaman atsiri yang bernilai ekonomi tinggi sebagai kombinasi dari vetiver," kata Hadi.