Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Pengelola Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, menyatakan sangat menyesalkan ulah pengunjung yang melempar sampah plastik ke dalam mulut seekor kuda nil. Perilaku tak terpuji pengunjung itu sebelumnya viral di media sosial karena terekam oleh pengunjung yang lain dan telah langsung dilaporkan ke pengelola.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Humas TSI, Julius H. Suprihardo, menyebut pengunjung tersebut dengan sengaja memberi makan seekor kuda nil berusia 12 tahun dengan sampah plastik berupa bekas botol kemasan minuman. Saat itu, pengunjung bersama mobilnya tengah melintasi satwa yang mulutnya tengah menganga tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untungnya kuda nil dapat memilah makanannya, kalau tidak botol itu termakan atau masuk ke perutnya dan kuda nil bisa mati," kata Julius kepada Tempo, Selasa 9 Maret 2021.
Julius membenarkan perilaku tersebut diketahui dari laporan pengunjung TSI lainnya. Pelaporan, menurut Julius, diterima lewat akun resmi media sosial instagram TSI.
Julius menuturkan, perilaku tak terpuji itu terjadi pada Ahad 7 Maret 2021, sekitar pukul 14.00 WIB. Lalu dari informasi yang diperoleh, dokter hewan TSI pun melakukan investigasi dan memeriksa kuda nil yang diberi botol plastik itu.
Hasilnya, Julius mengataka, "Kuda nil yang kami beri nama Ari itu dalam keadaan sehat. Namun kami akan tetap perhatikan untuk perkembangannya ke depan."
Video viral yang menyebut perilaku tak terpuji pengunjung memberi makan sampah plastik ke mulut kudanil di Taman Safari Indonesia. Video/Instagram
Julius tidak menampik viralnya video atas kejadian yang menimpa kuda nil Ari milik TSI tersebut. TSI juga telah melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti karena berhubungan dengan keselamatan binatang yang dilindungi. "Tadi pagi kami sudah membuat laporan resmi ke Kepolisian Resor Bogor," ucap Julius.
Julius mengatakan agar warga yang berkunjung ke TSI mengambil hikmahnya dalam merawat dan melindungi binatang yang ada. Bahkan, Julius menyebut, para pedagang wortel yang berjejer di sepanjang jalan menuju TSI pun sudah di advokasi dan diberi tahu agar tidak menjual wortel dengan diikat menggunakan tali plastik.
Julius juga menyebut di area safari journey Taman Safari Indonesia sebetulnya sudah ada pemberitahuan bagi para pengunjung agar menjaga kelestarian lingkungan hidup dan juga hewani. Dia berharap kejadian dengan kuda nil Ari adalah yang terakhir. "Perihal pelaku, kami masih menunggu hasil penyelidikan oleh polisi," kata Julius.
CATATAN:
Artikel ini telah diubah pada Selasa, 9 Maret 2021, pukul 10.08 WIB, untuk memperbaiki ejaan dari kuda nil yang benar. Terima kasih.