Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Newsletter

CekFakta #223 Mewaspadai Gempuran Hoaks Obat Palsu dan Pengobatan Alternatif

Sudahkah Anda mengecek mitos dan risiko di balik hoaks obat palsu dan pengobatan alternatif yang banyak beredar?

1 September 2023 | 20.33 WIB

CekFakta #223 Mewaspadai Gempuran Hoaks Obat Palsu dan Pengobatan Alternatif
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kesehatan adalah aset paling berharga dalam hidup. Usai menghadapi pandemi, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan kini meningkat. Namun ini bukan yang hal mudah jika kita digempur kabar palsu setiap hari. Iklan-iklan obat palsu dan pengobatan alternatif hilir mudik di gawai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena pengobatan konvensional dirasa tak kunjung memberi solusi, Anda mungkin pernah tergoda untuk mencobanya. Nah, sudahkah Anda mengecek mitos dan risiko di balik hoaks obat palsu dan pengobatan alternatif itu?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (39)
Mewaspadai Gempuran Hoaks Obat Palsu dan Pengobatan Alternatif

Familiar dengan kalimat ini? “Untuk teman-teman yang tangannya sering kram, kebas, kaku, nyeri juga akibat dari asam urat, radang sendi, atau pun stroke. Jika merasakan itu coba gunakan teknik ini, rutinkan selama beberapa minggu. Insya Allah sembuh ya.”

Pengobatan alternatif sungguh lihai menarik perhatian kita. Selain harapan sembuh, mereka menggunakan kalimat berbungkus jargon keyakinan agama maupun budaya. Salah satu mitos yang umum digunakan adalah pengobatan alternatif pasti efektif karena sudah digunakan turun-temurun sejak lama. Bahkan lebih aman dibandingkan pengobatan konvensional.

Begitu pula obat palsu. Obat palsu kerap menebar ketakutan (fear-mongering) sembari menawarkan solusi berupa tautan menuju laman produk abal-abal. Tak jarang, iklan obat mencatut tokoh-tokoh dunia kedokteran riil atau pakar yang tidak jelas asal-usulnya. Agar lebih meyakinkan, si aktor jahat menambahkan seolah-olah terdapat sejumlah testimoni dari para pengguna. Ditambah lagi, videonya didesain semirip mungkin dengan tayangan televisi asli.

Padahal, baik iklan pengobatan alternatif dan obat palsu, membawa potensi bahaya lantaran mensabotase akal dalam mengambil keputusan informasi terkait aset terpenting kita: kesehatan.

Untuk itu, kita harus berhati-hati terhadap hoaks pengobatan alternatif dan obat palsu yang dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial. Disarikan dari Peraturan dan Laporan Tahun 2022 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berikut ciri-ciri iklan obat palsu dan pengobatan alternatif berbahaya:

  1. Tidak memiliki kandungan yang tertera secara rinci pada kemasan
  2. Harga yang terlalu murah dibandingkan dengan produk sejenis
  3. Iklan menggunakan klaim maupun janji yang tidak masuk akal atau berlebihan, seperti menyembuhkan penyakit kronis dalam waktu singkat atau tanpa efek samping
  4. Iklan tidak memiliki izin edar dari BPOM
  5. Iklan menggunakan testimonial palsu dari tokoh terkemuka atau tidak jelas asal-usulnya
  6. Iklan menggunakan gambar atau logo yang mirip dengan produk asli untuk menipu konsumen

Kita perlu tetap kritis dan berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk mencoba pengobatan alternatif atau mengonsumsi obat-obatan dari iklan di media sosial. Kesehatan adalah aset berharga yang perlu dijaga dengan baik.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Ada Penipuan dengan Modus Penggantian ID PLN Secara Berbayar?

Sebuah foto memperlihatkan penipuan dengan modus tanda bukti pembayaran biaya penggantian nomor atau ID pelanggan PLN senilai Rp 400 ribu. Foto ini beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp. Keterangan yang disertakan mengatakan kuitansi itu bagian dari modus penipuan orang-orang yang mengaku sebagai petugas PLN. Mereka datang ke rumah-rumah dan mengatakan akan melakukan penggantian ID pelanggan dengan meminta pembayaran Rp 400 ribu.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Foto yang memperlihatkan kuitansi pembayaran penggantian ID pelanggan PLN sebesar Rp 400.000, beredar di internet yang disebut sebagai modus penipuan. PLN melalui akun Instagramnya menganjurkan masyarakat berhati-hati pada penipuan dengan modus penggantian ID pelanggan PLN.

Waktunya Trivia!

Benarkah Klaim Penanganan Korban yang Tertusuk Paku Berkarat?

Sebuah akun media sosial Instagram pada 5 Agustus 2023 mengunggah foto kaki dan paku berkarat yang menancap di sebuah papan. Narasi dalam foto tersebut: Info Kesehatan. Jika tertusuk paku berkarat, awas tetanus. Segera lakukan ini. Unggahan itu memberikan tips sebagai pertolongan pertama mengatasi kaki yang tertusuk palsu yakni dengan menempelkan kain yang telah dibakar ke kaki yang luka. Setelah menempelkan kain, kemudian dipukul-pukul menggunakan batu hingga darah kotor keluar.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:



Inge Klara Safitri

Inge Klara Safitri

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus