Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Newsletter

Kerangkeng Bupati Langkat

Tuduhan suap yang menjerat Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin membuka persoalan lain yang tak kalah serius.

2 Februari 2022 | 14.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NASIONAL
2 Februari 2022

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tuduhan suap yang menjerat Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin membuka persoalan lain yang tak kalah serius. Terbit diduga melakukan perbudakan terhadap pecandu narkoba yang dikerangkeng di belakang rumahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dipekerjakan di kebun sawit milik Terbit, mereka bekerja sepuluh jam sehari, tak mendapat bayaran dan hari libur. Kami mendapatkan kesaksian dari seorang mantan pecandu narkoba yang membenarkan semua tuduhan tersebut.

Saksi ini juga menceritakan soal kekerasan yang mereka alami. Perlakuan keras itu membuat ia dan sejumlah pecandu narkotika tak membuat mereka kecanduan lagi.

Terbit adalah cerminan wajah kepala daerah di negeri ini. Dengan kuasa yang dimilikinya, ia bisa melakukan apa saja yang dia inginkan tanpa tersentuh hukum. Polisi dan juga Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak menghentikan segala aktivitas haram yang dijalankan oleh Terbit dan anak buahnya selama satu dasawarsa, malah cenderung menyetujuinya. Mengapa?

Kami mereportasekan kerangkeng itu juga kesaksian dari salah seorang penghuni yang mengalami pelbagai penderitaan selama menghuni rumah Terbit Perangin-angin.

Pada edisi kali ini kami juga menurunkan laporan soal perjanjian Indonesia dan Singapura janggal di sana-sini. Tiga kesepakatan yang mendapat sorotan adalah perjanjian ekstradisi, pertahanan atau defence cooperation agreement (DCA), dan flight information region (FIR) atau wilayah informasi penerbangan.

Sejumlah kalangan menilai perjanjian tersebut tak menguntungkan Indonesia. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dikabarkan sampai menegur seorang menteri soal kesepakatan penataan FIR yang tak membawa keuntungan apa pun.

Dewan Perwakilan Rakyat pun menyatakan tak akan buru-buru meratifikasi kesepakatan tersebut. Singapura untung besar dari perjanjian ini. Mengapa Indonesia bisa kecolongan?

Selamat membaca.

Stefanus Pramono
Redaktur Pelaksana

Profil Bupati Langkat
Bermula dari tangkap tangan dugaan suap proyek infrastruktur, KPK membongkar dua perkara lain yang menjerat Bupati Langkat. Apa saja?

Di Balik Ekstradisi Singapura
Indonesia menjalin kerja sama ekstradisi Indonesia. Tak efektif apalagi Singapura menang banyak dalam pengendalian ruang udara.

Nur Haryanto

Nur Haryanto

Pemerhati olahraga, mantan wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus