Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pegulat Indonesia Lulut Gilang Saputra gagal bertanding di nomor grego putra kelas 87 kg Asian Games 2018 akibat berat badan yang tidak memenuhi persyaratan untuk turun di nomor tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat timbang badan beratnya tidak sampai batas minimal sehingga tidak bisa bertanding," ujar pelatih gulat Indonesia Fathur Rahman ketika ditemui di sela arena gulat Asian Games 2018 di Assembly Hall, JCC Jakarta, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turun di kelas 87 kg, pegulat asal Jawa Timur itu hanya berbobot 74kg saat timbang berat badan terakhir beberapa jam sebelum pertandingan, kurang 3,1kg untuk memenuhi persyaratan.
Sesuai regulasi, kata dia, berat badan pegulat yang turun di kelas 87 kg harus di atas 77,1 kg dan tidak sampai melebihi 87 kg.
Dengan tidak bisanya Lulut bertanding maka calon lawannya, Samat Shirdakov asal Kyrgyzstan dinyatakan menang tanpa bertanding.
Menurut pelatih, kondisi Lulut diakuinya terlihat kurang maksimal saat mengikuti latihan di Bulgaria bersama seluruh atlet yang tergabung dalam tim gulat Merah Putih.
Selama hampir tiga bulan di sana, lanjut dia, berat badannya naik turun, bahkan usai kembali ke Tanah Air dan pemusatan latihan, tetap tidak ideal dan paling maksimal mencapai 75 kg.
"Padahal kami sudah melakukan upaya, seperti cek ke dokter dan cek darah yang hasilnya normal, makan juga banyak, tapi tetap tidak bisa bertambah berat badannya," katanya.
Sementara itu, manajer tim gulat Indonesia AG 2018, Gusti Randa, menyayangkan gagalnya Lulut bertanding karena faktor berat badan yang tidak sesuai dengan kelasnya turun. "Iya dia tidak jadi tanding, padahal saat persiapan di awal tidak masalah, mungkin juga karena faktor pikiran dan psikologis," katanya.