Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

AS Bangkit Kembali

Kejuaraan renang dunia, 1978 di Berlin barat didominasi oleh perenang putri. Tracy Caulkins, 15, dari AS mempertajam 2 rekor dunia. Di bagian putra perenang AS juga sukses. (or)

2 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUPREMASI Amerika Serikat di kolam renang kembali tak tergoyahkan. Sampai hari ketiga Kejuaraan Renang Dunia di Berlin Barat, Rabu 23 Agustus malam mereka telah mengumpulkan 14 medali emas, 8 perak, dan 2 perunggu. Tim yang menyusul di bawah mereka adalah regu Uni Soviet yang baru mengantongi 3 emas, 2 perak, dan 4 perunggu. Andil kemenangan tim AS tersebut banyak ditopang oleh kebangkitan perenang puteri mereka. Setelah dalam 5 tahun terakhir dominasi kaum hawa itu berada di tangan perenang-perenang Jerman Timur. Pada Olympiade Montreal, tahun 1976 tim puteri Jerman Timur meraih 12 medali emas dari 14 nomor yang dipertandingkan. AS dan negara peserta lainnya cuma kebagian C sisanya. Di awal kebangkitan regu puteri AS ini tercatat sebagai pemegang saham adalah Tracy Caulkins. 15 tahun, pelajar yang berasal dari Nashville, Tennesse. Dalam kedudukan sementara, ia telah menyumbangkan 3 medali emas serta mempertajam 2 rekor dunia --nomor 200 dan 400 meter gaya ganti perorangan puteri. "Ambisi saya adalah memenangkan pertandingan. Dan saya telah melakukannya," ujar Caulkins yang mengumpulkan rekor dunia seperti seseorang memunguti perangko. Sampai Di Seri Di bagian putera, perenang AS juga memperlihatkan hasil gemilang. Tercatat di dalamnya nama-nama seperti Jesse Vasallo, Mike Brunner, Nick Nevid, dan lainnya. Mereka cuma kecolongan dalam beberapa nomor. Seperti nomor 400 meter gaya bebas putera yang dimenangkan oleh Vladimir Salnikov dari Uni Soviet. Meloncat AS ke tempat utama dalam olahraga renang, tak syak lagi merupakan buah dari keberhasilan program mereka yang bertumpu pada kelompok umur. Juga pembinaan lewat sekolah dan kampus. Uni Soviet pun mulai melakukan hal serupa. Dan hasilnya juga tak mengecewakan. Sekalipun mereka baru mengumpulkan 3 medali emas. Bagaimana dengan Jerman Timur yang dalam 5 tahun belakangan memperlihatkan langkah spektakuler, terutama di nomor puteri? Belum ada keluar pendapat, baik dari ofisial mereka sendiri maupun orang luar, mengenai di mana letak kegagalan mereka dalam mencapai prestasi puncak tahun ini. Indonesia yang juga bertolak dengan pembinaan melalui kelompok umur, dalam Kejuaraan Dunia Renang di Berlin Barat belum dapat memetik yang memadai. Diwakili oleh perenang Kun Hantyo, Lukman Niode, Anita Saparjiman dan Naniek Juliati Suwaji, kemampuan mereka cuma sekali lewat dalam seri. Kegembiraan satu-satunya yang datang dari Berlin Barat adalah ketika Naniek berhasil memperbaiki rekor nasional 100 meter gaya dada. Waktunya tercatat 1 menit 18,54 detik (rekor lama 1 menit 18,85 detik). Perkiraan bahwa perenang Indonesia cuma akan berakhir dalam perlombaan seri memang sudah diperhitungkan sebelum berangkat. Tapi, "kita 'kan harus cari pengalaman. Kalau tidak kapan lagi," kata tokoh renang, M.F. Siregar. "Lain halnya di Bangkok nanti." Maksudnya, adalah Asian Games VIII.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus